Eropa Jadi Benua Terpanas Dibandingkan Benua Lainnya
Laporan tersebut juga mencatat Eropa mengalami kerugian di sektor ekonomi lebih dari 13,4 miliar euro atau setara Rp 231 triliun (kurs Rp 17.288 per euro) akibat cuaca ekstrem.
Direktur Copernicus Carlo Buontempo mengatakan ratusan ribu orang terdampak perubahan iklim pada 2023. “Kerugian besar dialami Eropa, diperkirakan setidaknya dalam puluhan miliar euro," kata Buontempo.
Suhu tinggi di Eropa juga telah berkontribusi pada hilangnya es gletser di di Pegunungan Alpen. Setidaknya Pegunungan Alpen telah kehilangan sekitar 10% dari sisa es gletser mereka selama dua tahun terakhir.
WMO dan Copernicus mengatakan bahwa benua Eropa memiliki kesempatan untuk mengembangkan strategi yang ditargetkan. Strategi ini mempercepat transisi ke sumber daya terbarukan seperti angin, matahari, dan tenaga air dalam menanggapi efek perubahan iklim.
Eropa telah menghasilkan 43% listriknya dari sumber daya terbarukan tahun lalu. Angka ini naik dibandingkan 2022 yang sebesar 36%. Dalam dua tahun berturut-turut, energi terbarukan di Eropa mendominasi produksi energi dan melampaui penggunaan energi fosil.