Sistem Kelistrikan Tetap Kompetitif meski Bauran Energi Baru EBT 43%

Image title
21 Februari 2019, 16:39
Pembangkit Listrik Muara Tawar, Bekasi
Arief Kamaludin|KATADATA

Bahkan, hasil kajiannya menyebutkan bahwa dengan porsi bauran energi terbarukan yang lebih tinggi, mengindikasikan adanya penghematan biaya modal sebesar 20% atauu setara dengan US$ 10 miliar. Selain itu, adanya penurunan gas rumah kaca sebesar 36%. "Ini mematahkan mitos bahwa porsi energi terbarukan yang lebih banyak bisa membuat produksi produksi listrik lebih mahal," kata Direktur Eksekutif IESR Fabby Tumiwa.

(Baca: Bantu RI Kembangkan Energi Terbarukan, Inggris Kucurkan Rp 270 M)

Kasubdit Investasi dan Pendanaan Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Hanat Hamdi menyatakan pemerintah masih perlu mempelajari kajian tersebut. Karena bisa saja hasil penelitian berbeda dengan realitasnya.

 Meski begitu, tidak menutup kemungkinan penelitian tersebut menjadi masukan bagi pemerintah untuk meningkatkan target bauran energi terbarukan. "Sebagai salah satu masukan buat kami bisa jadi kami pertimbangkan," kata dia. Adapun, Kementerian ESDM telah menetapkan bauran energi dalam RUPTL 2019-2028, yakni untuk batu bara sebesar 54,6%, energi baru terbarukan 23%, gas, 22%, Bahan Bakar Minyak (BBM), 0,4%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...