Target Bebas Karbon 2060, Tiongkok Andalkan Pembangkit Surya dan Angin

Happy Fajrian
19 April 2021, 15:16
tiongkok, pembangkit listrik tenaga surya, pembangkit listrik tenaga angin, bebas karbon
ANTARA FOTO/REUTERS/Tingshu Wang/AWW/dj
Seorang wanita berpose di sebuah pusat perbelanjaan dekat pusat CCTV dan pencakar langit China Zun di distrik pusat bisnis Beijing (CBD), Tiongkok.

Target tersebut menunjukkan Tiongkok akan bergantung pada tenaga surya dan angin untuk memenuhi tujuan terbarukannya, dan menjauh dari ledakan konstruksi proyek pembangkit listrik tenaga air skala besar dalam beberapa tahun terakhir.

Pada Desember 2020, Xi juga mengatakan bahwa Tiongkok akan meningkatkan kapasitas terpasang tenaga angin dan matahari menjadi lebih dari 1.200 gigawatt (GW) pada 2030.

Target yang ditetapkan dalam dokumen NEA didasarkan pada perkiraan bahwa total konsumsi daya Tiongkok akan mencapai 11 triliun kilowatt-jam dan konsumsi energi primer akan mencapai 6 miliar ton setara batu bara standar pada tahun 2030.

Undang-undang energi terbarukan Tiongkok memaksa perusahaan jaringan lokal untuk "sepenuhnya memperoleh" semua daya yang dihasilkan oleh sumber energi baru terbarukan.

Tetapi jaringan listrik telah dituduh memprioritaskan tenaga listrik berbahan bakar batu bara, dan kapasitas transmisi yang tidak memadai juga telah menghambat penyerapan energi terbarukan.

Tiongkok membangun 38,4 gigawatt (GW) kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara baru pada tahun 2020, lebih dari tiga kali lipat kapasitas tenaga listrik dunia.

Namun, perusahaan utilitas Tiongkok termasuk China Huadian Corp, China Huaneng Group, dan State Power Investment Corp, telah berjanji untuk meningkatkan portofolio energi bersih mereka.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...