Pabrik Baterai Sel IBC dengan LG Akan Dibangun di Deltamas Bekasi

Happy Fajrian
25 Mei 2021, 09:37
pabrik baterai, ibc, baterai listrik
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/aww.
Ilustrasi. Indonesia Battery Corporation (IBC) telah memutuskan pabrik baterai sel (battery cell) akan dibangun di Bekasi, Jawa Barat.

"Proses negosiasi MoU ini melalui 25 kali revisi dokumen, yang kami susun dan kami konsultasikan dengan Menteri BUMN Erick Tohir dan disetujui kedua belah pihak. Ini merupakan salah satu proses penyusunan dokumen terpanjang yang pernah dijalankan. Setelah itu perlu 15 kali rapat intensif," kata Bahlil.

Setelah Head of Agreements (HoA) atau kesepakatan pokok proyek investasi disepakati pada 29 April 2021, selanjutnya konsorsium melakukan studi gabungan (joint study), penyusunan perjanjian pemegang saham, dan perjanjian pendirian perusahaan.

Ketiga proses tersebut ditargetkan segera tuntas, sehingga groundbreaking pabrik bisa dijalankan segera dalam waktu dekat ini. Karena melibatkan Hyundai, maka finalisasi terkait rencana pembangunan juga dibicarakan dengan perusahaan asal Korsel tersebut.

"Tidak hanya membuka lapangan kerja di daerah, proyek kerja sama investasi ini diproyeksikan menjadikan Indonesia naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah, menjadi pemain penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik," kata Bahlil.

IBC dibentuk oleh empat BUMN yaitu MIND ID, Pertamina, PLN, dan Aneka Tambang (Antam), yang memiliki mandat khusus untuk mengelola ekosistem industri baterai kendaraan bermotor listrik (electric vehicle/EV battery) yang terintegrasi dari hulu hingga hilir.

Sementara itu, konsorsium LG terdiri dari LG Energy Solution, LG Chem, LG International, POSCO dan Huayou Holding. LG Energi Solution saat ini merupakan salah satu produsen baterai mobil listrik terbesar di dunia.

Investasi strategis di industri sel baterai kendaraan listrik ini merupakan yang pertama dilakukan dalam sepanjang sejarah Indonesia. Nilai investasinya diperkirakan mencapai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.

Fasilitas produksi baterai listrik yang terintegrasi dengan fasilitas penambangan, peleburan (smelter), pemurnian (refining) serta industri precursor dan katoda, akan menjadi yang pertama di Asia dan bahkan di dunia.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...