DEN Sebut RUPTL 2021-2030 dan Revisi Permen PLTS Atap Terbit Pekan ini

Image title
3 Agustus 2021, 16:06
plts atap, permen plts atap, ruptl 2021 2030
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Rabu (24/3/2021).

"Ini berarti harga semakin murah dan sudah sangat kompetitif walau dibandingkan dengan harga listrik dari batu bara sekalipun. Apalagi jika kita lihat harga batu bara saat ini yang sudah mencapai US$ 150 per ton," ujarnya.

Menurut Surya harga tinggi pada 2015 karena dipengaruhi oleh kapasitas PLTS yang kecil dibandingkan dengan PLTS Cirata yang mempunyai kapasitas di atas 100 mega watt (MW) dan PLTS Bali 25 MW. Oleh sebab itu, kapasitas terpasang akan memengaruhi juga harga pembangkitan dari PLTS.

Di sisi lain, harga ini juga dipengaruhi oleh adanya mekanisme lelang yang transparan. Bahkan harga listrik PLTS untuk 100 MW di Lampung, dengan memasukkan biaya storage untuk menjamin keandalan pasokannya, harganya sekitar US$ 9 sen per kWh.

"Ini berarti sudah mulai memasuki era percepatan pemanfaatan energi surya di Indonesia," katanya. Simak target pembangunan PLTS atap di Indonesia hingga 2030 pada databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...