Investasi Penyediaan Listrik Bersih untuk Industri Terus Dikembangkan

Image title
23 November 2021, 11:34
listrik, energi bersih, industri
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Petugas merawat panel surya yang terpasang di atap Gedung Direktorat Jenderal (Dirjen) Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (EDSM), Jakarta, Rabu (24/3/2021).

Selama Indonesia masih mengandalkan fosil, maka investor tidak akan masuk ke Indonesia, atau setidaknya akan mengurangi investor yang datang.

Penyebabnya adalah adanya market force, baik dari sisi konsumen dan investor yang menginginkan produk dengan emisi rendah.

 Dengan adanya komitmen pemerintah serta permintaan maka investasi akan mudah masuk.
"Dan ini hanya bisa dicapai kalau energi menggunakan pembangkit energi terbarukan," ujarya kepada Katadata.co.id, Selasa (23/11).

Dia menilai keinginan Presiden agar ada transmisi khusus sebenarnya tidak terlalu diperlukan, tetap bisa menggunakan transmisi yang ada, namun yang penting diperbaiki kualitasnya.

Sehingga mampu menyerap pasokan listrik dari pembangkit energi terbarukan, khususnya yang bersifat intermitten.

Paul memahami posisi PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)  saat ini  cukup sulit untuk melakukan investasi.

Di satu sisi, telah terjadi over capacity di berbagai daerah, terutama pulau Jawa, sehubungan dengan adanya program 35 ribu megawatt (MW). Sementara di daerah lain, konsumsi listrik masih anjlok setelah adanya pandemi covid-19.

"Jadi kalau PLN seolah-olah tidak agresif untuk berinvestasi, saya kira pertimbangannya ini. Namun demikian, perlu dilihat bahwa banyak PLTU PLN yang sudah tua sebenarnya dan kurang efisien sehingga harusnya bisa segera digantikan dengan ET," katanya.

Di samping itu, peningkatan permintaan seharusnya tidak perlu lagi direspon dengan membangun pembangkit berbasis fosil. Namun dapat difokuskan untuk menggenjot pembangunan pembangkit energi terbarukan.

Masih terdapat tantangan dalam pengembangan energi terbarukan. Salah satunya yakni masih banyaknya anggapan bahwa harga energi terbarukan itu kurang ekonomis dan mahal.

Padahal harga energi bersih ini juga bisa murah asalkan dengan strategi pengadaan yang baik, misalnya pengadaan dengan kapasitas besar. "Jadi dengan banyaknya hal yang harus dipertimbangkan, maka terlihat PLN lamban," katanya. 

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...