Kementerian ESDM Rencanakan 22 PLTU Pensiun Dini, Kapasitasnya 11 GW

Abdul Azis Said
8 Juni 2022, 21:45
Suasana bongkar muat batubara untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022).
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/pras.
Suasana bongkar muat batubara untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022).

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan butuh anggaran US$ 25-30 miliar untuk mematikan 5,5 gigawatt PLTU batu bara sampai dengan 2030. Besaran biaya tersebut hanya untuk menghentikan pembangkitnya tanpa ada penggantian ke EBT.

Namun demikian, transisi menuju EBT bukan tanpa keuntungan. Analisis terbaru yang diterbitkan oleh lembaga think tank New Climate Institute yang berbasis di Jerman menyebutkan 14,5 juta kematian dini akibat polusi udara dapat dihindari jika dunia setop mengoperasikan dan tak membangun PLTU batu bara hingga 2050.

 Para peneliti menunjukkan bahwa pembangkit batu bara yang ada di seluruh dunia berkontribusi terhadap lebih dari 900 ribu kematian dini per tahun. Sedangkan untuk Indonesia, pensiun dini dan penghentian pembangunan PLTU batu bara dapat mencegah 110 ribu kematian dini.

Upaya tersebut juga akan memberikan manfaat ekonomi sebesar US$ 16,3 triliun. Nilai itu setara dengan menyelamatkan sekitar 425 juta tahun kehidupan, atau memperoleh tambahan 20 hari untuk setiap 7,9 miliar populasi global saat ini.

Pembangkit listrik Indonesia mencapai 73.736 megawatt (MW) atau 73,74 gigawatt (GW) hingga November 2021. Pembangkit Listrik Tenaga Uap masih menjadi kontributor pembangkitan terbesar dengan 36,98 GW atau 50% dari total pembangkit listrik.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...