ESDM Targetkan Pembangkit EBT 130 MW Terpasang di IKN pada 2024

Muhamad Fajar Riyandanu
20 Juli 2022, 16:07
ikn nusantara, ebt, energi baru terbarukan, listrik, pembangkit listrik, esdm
ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.
Pekerja menyelesaikan pembuatan prasasti bergambar peta Indonesia di titik nol kilometer Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Selasa (19/4/2022).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyatakan pasokan listrik yang akan menerangi mengaproyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Panajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur sebagian besar akan menggunakan energi baru dan terbarukan (EBT).

Bahkan, Arifin menyebut daya listrik EBT yang terpasang di IKN pada 2024 mencapai 130 megawatt (MW). "Sekarang sudah perancanaan, dan tahun 2024 itu diperkirakan bisa terpasang 130 MW. Itu untuk awal, tahap pertama. Jadi tahapnya berangsur," kata Arifin saat ditemui wartawan di Kantor Kementerian ESDM pada Rabu (20/7).

Arifin menambahkan, pasokan listrik di IKN akan bersumber dari campuran energi panas matahari, angin dan energi fosil berupa gas. "Alternatifnya kalau fosil itu pakai gas, yang lebih bersih daripada batu bara dan (gas) itu hanya untuk backup kalau diperlukan," sambung Arifin.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan, Rida Maulana, mengatakan pengembangan sumber energi listik di IKN juga memanfaatkan area bekas tambang yang akan disulap menjadi areal pemasangan panel surya.

Rida menyebut, potensi bekas area tambang seluas 3.000 hektare (ha) akan menghasilkan daya listrik minimal 3 gigawatt (GW). "Di sana (IKN) bisa memanfaatkan eks tambang yang nanti dijadikan PLTS, ada sekitar 3.000-an hektare bisa dimanfaatkan untuk PLTS," ujar Rida.

Sebagai informasi, biaya pembangunan ibu kota baru diperkirakan mencapai Rp 466 triliun dengan dana dari APBN kurang dari 20%. Penggunaan uang negara bisa secara langsung maupun dengan skema pengelolaan aset negara dengan mekanisme PNBP-earmark.

Sementara lebih dari 80% pembiayaan ibu kota baru akan melalui skema KPBU, investasi swasta, maupun BUMN dan BUMD.

Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata mengatakan, pelibatan keuangan negara juga dapat dilakukan melalui belanja modal Kementerian dan Lembaga (K/L). Pembangunan ibu kota baru juga dapat dilakukan melalui pembiayaan investasi dengan mendorong keikutsertaan BUMN.

"Kami mungkin support dengan sejumlah modal atau pinjaman untuk mereka (BUMN)," kata Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan Isa Rachmatarwata dalam Rapat Dengan pendapat (RDP) dengan Komisi XI DPR RI, Selasa (25/1).

Sebelumnya, Presiden Jokowi menyebut IKN Nusantara akan menjadi kota net-zero carbon, yang menggunakan pasokan EBT hingga 100%. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030, PLN memproyeksikan energi untuk IKN akan dipasok dari pembangkit listrik tenaga air (PLTA).

PLTA tersebut tersebar di Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. PLN mencatat ada dua kecamatan di Kalimantan Timur yang punya potensi tenaga air dan bisa direkomendasikan menjadi kandidat proyek PLTA baru, yakni Tabang dan Long Bagun.

Tabang merupakan kecamatan di Kabupaten Kutai Kartanegara yang dilintasi aliran Sungai Belayan. Kawasan ini diperkirakan memiliki potensi energi air sebesar 240 MW.

Sedangkan Long Bagun adalah kecamatan di Kabupaten Mahakam Ulu yang terletak di bagian hulu Sungai Mahakam. Kawasan ini diperkirakan memiliki potensi energi air sebesar 20 MW. PLN menyatakan potensi energi di kedua kecamatan tersebut masih memerlukan kajian lebih lanjut.

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...