Panas Bumi dapat Diandalkan untuk Mencapai Net Zero Emission

Ardhia Annisa Putri
Oleh Ardhia Annisa Putri - Tim Publikasi Katadata
28 Februari 2023, 17:33
PGE
Katadata

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana menegaskan, sektor panas bumi menjadi strategi unggulan pemerintah untuk mencapai target NZE. Pemanfaatannya dilakukan untuk sektor kelistrikan.

“Panas bumi sebagai salah satu energi baru terbarukan energinya bersih dan stabil, kapasitas pasokannya selama puluhan tahun, sehingga sangat cocok untuk dijadikan sebagai andalan pasokan listrik,” kata Dadan.

Pemerintah juga telah menyiapkan beberapa strategi percepatan pengembangan panas bumi, antara lain menyiapkan skema insentif atau pengaturan tarif yang mempertimbangkan keekonomian proyek PLTP, optimalisasi sumber daya panas bumi pada Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang telah berproduksi, hingga join study dan knowledge sharing antar stakeholders.

Komitmen PGE Mewujudkan NZE

Sebagai perusahaan yang bergerak di penyediaan panas bumi, PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) berkomitmen mewujudkan target NZE dengan melakukan berbagai langkah. Dalam lima tahun ke depan, perseroan berupaya untuk menambah kapasitas terpasang sebesar 600 MW.

Melansir laman PGE, saat ini perseroan mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan kapasitas terpasang 1.877 MW yang terdiri dari 672 MW dioperasikan dan dikelola langsung oleh PGE dan 1.205 MW dikelola dengan skenario Kontrak Operasi Bersama. Jumlah tersebut mewakili 82 persen dari total kapasitas terpasang panas bumi di Tanah Air.

PGE menargetkan untuk meningkatkan kapasitas terpasang yang dikelola langsung oleh PGE menjadi 1.272 MW pada 2027 dan 1.540 MW pada 2030.

“Ini artinya pada 2030, PGE berpotensi untuk memberikan kontribusi potensi pengurangan emisi karbon sebesar 9 juta ton per tahun dan menargetkan menjadi tiga besar perusahaan produsen panas bumi dunia,” kata Presiden Direktur PGE Ahmad Yuniarto.

Upaya yang tengah ditempuh PGE untuk pengembangan bisnis adalah melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Dalam prospektusnya, perseroan mengalokasikan 85 persen hasil IPO untuk pengembangan usaha hingga tahun 2025, termasuk di dalamnya panas bumi.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...