Sambut Masuknya Listrik Hijau, PLN Gencar Upgrade Teknologi
Selain itu, PLN juga bisa menyiapkan cadangan dari sistem ketenagalistrikan yang sudah ada sebelumnya, "Jadi semakin sering data di-update ke forecaster, maka data itu akan semakin akurat," kata dia.
PLN terus mendorong penggunaan EBT guna mendorong target Net Zero Emssion (NZE) pada 2060 atau lebih cepat. Untuk itu, PLN melalui anak usahanya PLN Indonesia Power (PLN IP) telah menginisiasi megaproyek Hijaunesia dan Hydronesia. Dua megaproyek ini akan meningkatkan kapasitas energi terbarukan sebesar 8,1 GW.
Sebelumnya, Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan mega Project Hijaunesia merupakan tindak lanjut pengembangan EBT PLN IP sesuai RUPTL 2021-2030 untuk energi hijau dengan kapasitas 7 GW, sedangkan proyek Hydronesia berdaya 1,1 GW.
Ia menjelaskan Proyek Hydronesia ini merupakan pencarian co-developer yang akan bekerja sama dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi.
“Proyek ini kita siapkan khusus untuk mencari co-developer yang memenuhi kualifikasi, yang mana ke depannya akan bekerja sama dengan kami dalam menciptakan proyek-proyek PLTA yang siap eksekusi,” ujarnya, dikutip Rabu (26/7).
Lebih lanjut, Edwin menyampaikan proyek-proyek yang disiapkan PLN IP ini merupakan wujud komitmen korporasi dalam mengakselerasi transisi energi di Indonesia dengan melibatkan berbagai mitra strategis baik dari dalam maupun luar negeri untuk mencari kualitas terbaik.