Lima Strategi PLN Tekan 52,3 Juta Ton Emisi Karbon pada 2023

Rena Laila Wuri
7 Maret 2024, 13:48
Petugas PLN melakukan pengecekan terhadap biomassa yang berasal dari serbuk kayu untuk digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten.
PLN
Petugas PLN melakukan pengecekan terhadap biomassa yang berasal dari serbuk kayu untuk digunakan sebagai substitusi bahan bakar batu bara atau co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya, Cilegon, Banten.

Ia mengatakan pembangkit baru dan yang masih berjalan saat ini sudah menggunakan teknologi superkritikal. Dengan begitu, PLN dapat menekan emisi sekitar 20,8 juta ton CO2e.

4. Siklus Gabungan Gas

PLN memanfaatkan gas buang dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap untuk menghasilkan listrik tambahan. Langkah ini dapat menurunkan emisi karbon hingga 7,7 juta ton.

5. Energi Baru Terbarukan

Terakhir, PLN juga sudah menggunakan pembangkit listrik EBT hingga 4 Gigawatt (GW) EBT. Dari penggunaan EBT tersebut, PLN dapat menurunkan emisi hingga 20,1 juta ton karbon.

Target Konsumsi Biomassa 2,8 Juta Ton di 2024

Indonesia menargetkan konsumsi biomassa untuk co-firing pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) naik hingga tiga kali lipat menjadi 2,83 juta metrik ton di 2024, dari 991.000 ton yang dikonsumsi tahun lalu. Hal ini merupakan bagian dari upaya untuk mengurangi emisi karbon dari sektor energi.

Di Indonesia, batu bara menyumbang 67% dari bauran energi di pembangkit listrik pada tahun 2023. Hal ini menyebabkan Indonesia menjadi salah satu penghasil emisi karbon terbesar di dunia.

"Kami memiliki batu bara yang cukup, tetapi ini adalah upaya untuk mengurangi pembangkit listrik tenaga batu bara dan mengurangi emisi karbondioksidanya," ujar Jisman Parada Hutajulu, Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), seperti dikutip Reuters, Kamis (18/1).

Hampir sepertiga dari biomassa tersebut akan berasal dari serbuk gergaji, dan sisanya berasal dari serpihan kayu, sekam padi, dan limbah inti sawit.

Tahun ini, 47 PLTU batu bara diperkirakan akan mencampurkan sekitar 3% sampai 5% biomassa dalam bahan bakar mereka, naik dari 43 pembangkit listrik tahun lalu.

"Secara teknis, pembangkit listrik tenaga batu bara dapat menggunakan campuran biomassa hingga 10% tanpa modifikasi yang berarti," kata Jisman.

 

Halaman:
Reporter: Rena Laila Wuri
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...