Bangun Industri Baterai Listrik dari Hilir, RI Bakal Impor Nikel

Image title
15 September 2021, 15:36
baterai listrik, industri baterai, kendaraan listrik, mobil listrik, impor nikel
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/wsj.
Ilustrasi mobil listrik.

Nilai investasi pabrik tersebut mencapai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,68 triliun. Presiden mengatakan, pembangunan pabrik baterai ini merupakan wujud keseriusan pemerintah untuk hilirisasi industri.

Pabrik baterai berkapasitas produksi 10 GwH ini juga merupakan bagian dari rencana investasi Korea Selatan senilai US$ 9,8 miliar atau sekitar Rp 140 triliun.

RI memiliki cadangan nikel terbesar dunia. Namun jika bisa diatur dengan baik, maka Indonesia bisa menjadi produsen utama produk turunan seperti baterai lithium, baterai listrik, dan baterai kendaraan listrik.

Pengolahan nikel menjadi cell baterai itu akan meningkatkan nilai tambah nikel hingga 6-7 kali lipat. "Jika diolah menjadi mobil listrik, nilai tambahnya akan meningkat 11 kali lipat," kata Presiden.

Direktur Utama PT Industri Baterai Indonesia Toto Nugroho sebelumnya menyampaikan kerja sama ini menjadi momentum dalam pembentukan industri baterai dan kendaraan listrik di Indonesia. Indonesia memiliki potensi menjadi pemain global industri baterai karena memiliki 24% cadangan nikel di dunia.

“Kami akan memproduksi baterai secara kompetitif untuk memenuhi kebutuhan Indonesia dan juga untuk ekspor,” kata Toto.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...