Mengenal Dua Jenis Penjatahan Saham, Bagian dari Proses IPO GoTo

Amelia Yesidora
29 Maret 2022, 16:38
penjatahan saham, Fixed allotment, bursa, saham, pooling allotment, BEI
ANTARA FOTO/PUSPA PERWITASARI
Sejumlah balon menghiasi layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (28/6/2019). IHSG dalam lima pekan terakhir tercatat naik sekitar 9 persen, mengungguli indeks saham lainnya di Asia sekaligus indeks saham acuan kawasan (indeks MSCI Asia-Pasifik) sebesar lebih dari 5 poin persentase, dipengaruhi oleh kepercayaan pasar atas terpilihnya kembali Presiden Joko Widodo untuk masa jabatan kedua dan penaikan peringkat utang Indonesia oleh Standard & Poor\'s.

Apabila ternyata permintaan investor lebih banyak dari jumlah saham alias oversubscribe, maka jatah dan sisa pembayaran akan dikembalikan pada investor. Sebelumnya, apabila terjadi undersubscribed dalam penjatahan terpusat, maka kekurangan itu akan diambil dari jatah yang tersedia di penjatahan pasti, atau disebut dengan mekanisme clawback.

Infografik_Menimbang prospek saham goto
Infografik_Menimbang prospek saham goto (Katadata/ Pretty Juliasari)

 

Mekanisme Penjatahan Saham GoTo

Jelang penawaran saham GoTo awal April 2022, calon emiten itu bakal menerapkan skema fixed allotment dan pooling allotment. Untuk penjatahan pasti atau fixed allotment, GoTo menetapkan batas maksimum alokasi saham bagi investor besar sebanyak 97,5 %. Adapun sisanya, yakni 2,5 % akan menggunakan skema pooling allotment bagi investor ritel.

Meskipun alokasi untuk investor besar mencapai 97,5 %, namun jumlah saham tersebut akan dipecah lagi. Di mana, sebagian saham akan ditawarkan kepada investor individu yang mengikuti program Saham Gotong Royong.

GoTo akan menyisihkan 4,3 miliar lembar saham seri A dari penjatahan pasti, untuk konsumen dan pedagang dalam ekosistem perusahaan itu. Nantinya, akan ditentukan konsumen, pedagang, hingga mitra GoTo yang akan memperoleh saham seri A tersebut. Semakin tinggi loyalitas, maka semakin besar pula peluang mereka untuk memperoleh saham GoTo. 

Sementara itu, bagi konsumen dan pedagang yang tidak memenuhi syarat untuk mengikuti program Gotong Royong, dapat memesan saham GoTo melalui jalur penjatahan terpusat. Adapun konsumen atau pedagang yang sudah tercatat masuk dalam penjatahan program Gotong Royong, tidak wajib untuk melakukan pembelian saham GoTo. Namun, mereka hanya bisa memilih salah satu program penjatahan saham saja. 

Di sisi lain, GoTo juga menuliskan tiga skenario mekanisme clawback dalam prospektusnya, yaitu:

  • Apabila tingkat pemesanan pada pooling allotment mencapai 2,5 kali dari batas minimal persentase alokasi saham, namun kurang dari 10 kali, maka alokasi saham disesuaikan menjadi minimal 5 % dari jumlah saham yang ditawarkan.
  • Apabila tingkat pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan dengan batas minimal persentase alokasi saham mencapai 10 kali, namun kurang dari 25 kali, maka alokasi saham disesuaikan menjadi minimal 7,5 % dari jumlah saham yang ditawarkan.
  • Apabila tingkat pemesanan pada penjatahan terpusat dibandingkan dengan batas minimal persentase alokasi saham mencapai 25 kali atau lebih, maka alokasi saham disesuaikan menjadi minimal 12,5 % dari jumlah saham yang ditawarkan. 

Dengan begitu, perbedaan utama dari kedua penjatahan saham GoTo terletak pada mekanismenya. Jumlah saham yang ditawarkan dalam fixed allotment ditetapkan oleh emiten dan underwriter. Sementara, jumlah saham dalam pooling allotment bergantung pada permintaan investor. 

Sebagai informasi, GoTo menawarkan 48 miliar lembar saham Seri A baru yang mewakili 4,35 % total modal perusahaan. Jumlah ini bisa meningkat hingga 52 miliar lembar saham, ditambah dengan program greenshoe dan Saham Gotong Royong. 

Program greenshoe sendiri adalah opsi penjatahan lebih yang digunakan untuk menstabilkan harga saham perusahaan. GoTo menganggarkan tambahan 15 % atau 7,8 miliar lembar saham untuk mencegah adanya overbought atau oversell dari investor. Jadi, total akhir saham GoTo yang dapat beredar di masyarakat maksimal sebanyak 59,8 miliar lembar saham.

 

Halaman:
Reporter: Amelia Yesidora
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...