Saham Sektor Keuangan Terus Tertekan, IHSG Turun 0,35%

Image title
10 September 2018, 21:02
Bursa Saham
Arief Kamaludin|Katadata

Senior Vice President Intermediary Business Schroders Adrian Maulana menilai, aksi jual di pasar saham lantaran muncul reaksi panik efek dari krisis finansial di beberapa negara yang menjalar ke negara berkembang termasuk Indonesia.

"Di negara-negara tersebut, termasuk Indonesia, mengalami twin deficit, yaitu defisit transaksi berjalan dan defisit fiskal," katanya. (Baca juga: Kendalikan Defisit Transaksi Berjalan, Bunga Acuan BI Naik 25 Bps)

Indonesia dianggap lebih baik ketimbang mereka yang sedang krisis, yaitu Argentina, Turki dan Brasil. Negara-negara ini mengalami lonjakan inflasi, contohnya Turki yang menyentuh 18% sedangkan Argentina 31%. Inflasi Indonesia saat ini 3,2%.

Adrian berpendapat, valuasi obligasi dan saham sampai dengan Senin (10/9) terlihat lebih menarik. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun sekarang 8,6%. Adapun, IHSG sejak awal tahun (year to date) di posisi koreksi 8,29%.

"Butuh kebijakan pemerintah yang lebih struktural dan konkrit untuk meredam volatilitas," ujarnya. (Baca juga: Risiko Investasi Indonesia Meninggi akibat Defisit Transaksi Berjalan)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...