Dana Rp 133 Triliun dari AS, Kanada hingga Belanda Bakal Masuk LPI

Rizky Alika
8 Februari 2021, 17:53
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen (kiri), dan Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam pembukaan perdagangan In
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kedua kiri) berbincang dengan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kedua kanan), Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Hoesen (kiri), dan Dirut Bursa Efek Indonesia Inarno Djajadi dalam pembukaan perdagangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tahun 2021 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (4/1/2021). Perdagangan IHSG padaÊawal tahun 2021 dibuka menguat 18,76 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.997,83.

"Kami fokus pada aset infrastruktur, seperti jalan tol, bandara, dan pelabuhan," kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dalam Mandiri Investment Forum 2021, Rabu (3/2) lalu.

Tiko, sapaan akrab Kartika mengatakan pemerintah ingin menggunakan kesempatan ini untuk meningkatkan kualitas aset dan memperluas kerja sama dengan mitra global untuk menciptakan nilai tambah pascapandemi Covid-19.

Menurutnya, bandara dan pelabuhan akan menjadi sektor yang sangat menarik dalam jangka menengah, karena lalu lintas penerbangan dan pelayaran domestik yang mulai kembali tinggi. Ia yakin pemulihan lalu lintas di bandara domestik akan lebih cepat dibandingkan dengan bandara hub internasional.

Tidak hanya di sektor infrastruktur, LPI juga bisa menjadi sarana investor untuk melakukan investasi saham di BUMN. Salah satunya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), gabungan tiga bank syariah BUMN yang baru saja diresmikan awal Februari 2021 ini.

"Kami akan sangat terbuka untuk bekerja sama dengan investor yang ingin mengambil block seed di BSI ke depannya" katanya.

Selain bank, Kementerian BUMN juga berencana untuk mengajak investor global untuk berinvestasi pada saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM). Investasi dilakukan melalui anak usaha Telkom yang tengah mempersiapkan pencatatan perdana saham alias initial-public offering (IPO). Adapun, salah satu anak usaha Telkom yang tengah dipersiapkan untuk melantai di Bursa Efek Indonesia adalah PT Dayamitra Telekomunikasi alias Mitratel. 

Selain itu, pemerintah juga memiliki tiga perusahaan modal ventura (venture capital) yang bisa digunakan oleh investor melakukan investasi ke perusahaan startup teknologi melalui LPI. "Bisa berinvestasi di kedua aset yang digerakkan BUMN seperti LinkAja," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...