Wamen BUMN Sebut BRI dan BNI Akan Keluar dari Pemegang Saham BSI
Sebelumnya, (BRIS) berencana menerbitkan saham baru untuk menambah modal melalui mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue. Saham baru ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 1.000 per saham. Emiten perbankan anak usaha PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ini berencana menerbitkan 4,99 miliar saham baru.
Jumlah tersebut setara dengan 10,48% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah rights issue. Perusahaan menerbitkan saham baru dengan nilai nominal Rp 500 per saham. Target jumlah dana yang akan diterima perseroan dalam rangka HMETD diperkirakan mencapai Rp 4,99 triliun.
Setelah aksi rights issue tersebut kepemilikan saham Bank Mandiri di BSI menjadi 51,4% 50,8%. Namun, setelah aksi rights issue, saham BSI yang dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia turun menjadi 15,38%. Sementara itu saham BSI yang dimiliki oleh Bank Negara Indonesia juga turun menjadi 23,24%.
Adapun, BSI membukukan laba bersih sebesar Rp4,26 triliun atau tumbuh 40,68% secara tahunan (yoy) sepanjang 2022. pertumbuhan laba perseroan diiringi dengan meningkatnya aset BSI yang saat ini mencapai Rp 305,73 triliun atau tumbuh 15,24% yoy.
Peningkatan laba bersih juga didorong oleh pencapaian kinerja penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 261,49 triliun yang tumbuh 12,11% secara yoy dan pembiayaan yang tumbuh 21,26% secara yoy menjadi Rp 207,70 triliun.