Laba Emiten Grup Bakrie, EMP Turun Separuh di Kuartal I-2021

Intan Nirmala Sari
30 Agustus 2021, 17:55
Grup bakrie, Energi mega persada, saham ENRG, Pertambangan, migas, kinerja perusahaan
Energi Mega Persada

Blok Malacca Strait PSC juga berhasil meningkatkan produksi harian minyak dari 3.900 bph tahun lalu menjadi 5.1022 bph. "Kenaikan ini didukung kepemilikan Blok Malacca kami yang meningkat dari 61% menjadi 100% di akhir tahun lalu," ujar Herwin dalam kesempatan yang sama.

Saat ini Energi Mega Persada mengoperasikan 8 wilayah kerja minyak, gas dan gas metana batu bara di Sumatera, Kalimantan, Jawa dan Mozambique (Afrika). Adapun potensi cadangan terbukti dan terukur (2P) berkisar 24 juta barel untuk minyak dan 414 miliar kaki kubik untuk gas.

Awal Agustus 2021, Energi Mega Persada dan anak usahanya telah menandatangani perjanjian jual beli bersyarat untuk mengambil alih 100% kepemilikan PT Energi Maju Abadi (EMA) yang menguasai 49% participating interest pada Wilayah Kerja Sengkang PSC di Sulawesi Selatan. Transaksi baru akan efektif setelah mendapat persetujuan dari pemerintah.

Blok Sengkang saat ini memiliki produksi 40 juta kaki kubik gas per hari, dengan pembeli PT Energy Sengkang, PLN dan Pertamina Jargas. Adapun rencana aktifitas pengembangan yakni studi geologi, survei 2D seismik sepanjang 800 kilometer (km), survei 3D seismik seluas 100km persegi, dan pengeboran 13 sumur eksplorasi. 

Untuk 2021, Energi Mega Persada menganggarkan US$ 75 juta belanja modal atau capital expenditure (capex). Di mana, sepanjang periode Januari-Juni 2021 capex yang berhasil diserap mencapai 50% dari total dana yang disiapkan. 

Melansir RTI, pada perdagangan Senin (30/8) saham ENRG ditutup menguat 0,92% di harga Rp 110 per saham dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan lalu. Adapun sepanjang 2021, saham ENRG mencatatkan penurunan sebanyak 14,73%.

Sebelumnya, Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan prospek emiten sektor tambang mulai menunjukkan perbaikan. Meskipun, jika berkaca pada pergerakan saham emiten sektor ini cenderung masih lesu. Kondisi tersebut disebabkan oleh sentimen pasar. Selanjutnya, dari sisi teknikal William memperkirakan pergerakan harga saham ENRG berpotensi menuju level Rp 150 per saham di akhir 2021.

“Masih uptrend (tren naik), dengan support (level bawah) pada Rp 120 per saham. Bisa buy on weakness (BoW) atau beli di harga rendah kisaran Rp 133 per saham,” ujar William kepada Katadata.co.id awal Juli lalu.

Penyumbang bahan: Nada Naurah (magang)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...