Pertamina Geothermal Energy Ditargetkan IPO pada Kuartal I 2023

Muhamad Fajar Riyandanu
7 Desember 2022, 13:50
ipo pertamina geothermal energy
Pertamina Geothermal Energy
Area panas bumi Lahendong, Pertamina Geothermal Energy.

Langkah Kementerian BUMN untuk mengajukan IPO pada PGE makin optimistis usai The Fed mengumumkan kenaikan suku bunga acuan yang lebih rendah ke angka 25 - 50 bps. Keputusan The Fed merupakan kabar positif soal indikasi AS yang sudah bisa menahan laju inflasi dan resesi.

"Penurunan suku bunga kami harap sudah pengaruhi secara positif sentimen para stakeholder, meningat di Indonesia cukup besar kontribusi dari para equity investor dari luar Indonesia," ujar Pahala.

Adapun hasil IPO yang didapatkan oleh PGE akan digunakan untuk merealisasikan rencana pertumbuhan kapasitas listrik panas bumi sebesar 600 mega watt (MW) dalam lima tahun ke depan.

Pelepasan sebagaian saham perusahaan ke publik juga diharap bisa merealisasikan rencana pertamina grup untuk memiliki nilai valuasi sebesar US$ 100 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk peningkatan operasi dan optimalisasi aset wilayah kerja panas bumi dan juga PLTP seperti Lumut Balai Unit 2 dan Hululais Unit 1 dan 2.

Pahala mengatakan, Kementerian BUMN telah melakukan sejumlah kebijakan komersil sebelum memutuskan untuk mendorong IPO PGE. Salah satunya yakni memastikan serapan listrik panas bumi yang dihasilkan oleh operasional pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) PGE terserap oleh PLN.

"Saat ini kami sudah memiliki kontak PPA juga dengan PLN serta beberapa yang lain, sehingga kami harapkan dari 600 MW tersebut akan dikembangkan dalam 5 tahun mendatang. Kami juga sedang melakukan pendaftaran kepada OJK yaitu pendaftaran di tahap 1," ujar Pahala.

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...