Wabah Corona Mereda, Barang Impor Tiongkok Kembali Banjiri Indonesia

Agatha Olivia Victoria
15 April 2020, 16:00
impor tiongkok, pandemi corona, badan pusat statistik, bps
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Suasana kegiatan ekspor impor di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Produk impor asal Tiongkok kembali membanjiri Tanah Air, setelah ekonomi Negeri Panda Tersebut perlahan pulih setelah dilanda pandemi corona.

(Baca: Surplus Neraca Dagang Maret Anjlok, IHSG Sesi 1 Turun 0,74%)

Lebih lanjut, Suhariyanto mengatakan bahwa penurunan impor migas dipicu oleh turunnya nilai impor minyak mentah dan hasil minyak masing-masing sebesar US$ 39,8 juta atau 6,77% dan US$ 119,6 juta atau 12,69%. Sebaliknya, nilai impor gas naik US$ 18,3 juta atau 8,43%.

Sementara menurut penggunaannya, barang impor konsumsi tercatat sebesar US$ 1,27 miliar, naik 43,8% dari bulan Februari, dan 10,66% dari Maret 2019. Adapun barang konsumsi yang meningkat yakni senjata dan amunisi serta bagiannya, buah-buahan seperti pir dan bawang putih dari Tiongkok.

Selanjutnya, impor bahan baku dan penolong sebesar US$ 10,28 miliar, naik 16,34% dibanding Februari dan 1,72% dari Maret 2019. "Beberapa bahan baku yang naik itu adalah berbagai peralatan elektronik yang terkait dengan portabel receivers serta gold lumps," ucap Suhariyanto.

Lalu, impor barang modal turun tipis 1,55% dari bulan Februari menjadi US$ 1,8 miliar. Tetapi jika dibandingkan dengan Maret 2019, impor barang modal turun cukup dalam hingga 18,07%.

(Baca: Impor dari Tiongkok Anjlok, Defisit Perdagangan AS Terendah Sejak 2016)

Meski demikian komposisi impor tidak berubah sejauh ini. Secara rinci, peran impor bahan baku penolong masih yang terbesar dari keseluruhan total impor. Share impor bahan baku penolong yakni 77,01%, barang modal 13,49%, dan sisanya 9,5% merupakan peran barang konsumsi.

Secara kumulatif Januari–Maret 2020 nilai impor RI adalah US$ 39,2 miliar, turun 3,69% atau US$ 1,5 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Penurunan terjadi pada impor nonmigas sebesar US$ 2,08 miliar atau 5,8%, namun impor migas naik sebesar US$ 580 juta atau 12,18%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...