BUMN Targetkan Tampung Dana Repatriasi Rp 300 Triliun

Miftah Ardhian
Oleh Miftah Ardhian - Safrezi Fitra
20 Juli 2016, 17:07
Gedung Kementerian BUMN
Arief Kamaludin|KATADATA

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional / Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) Sofyan Djalil mengatakan sesuai dengan arahan Presiden, BUMN akan didorong untuk menjual proyek-proyek yang sudah selesai dikerjakan kepada swasta. Ini diharapkan bisa menarik para pemilik dana untuk menginvestasikan uangnya pada proyek tersebut. (Baca: Pertamina Akan Serap Dana Repatriasi dalam Jumlah Besar)

Menurutnya investor lebih tertarik membeli proyek yang sudah selesai dibandingkan menggarap proyek baru di Indonesia. Nilai investasi yang dikeluarkan untuk membeli proyek yang sudah dibangun memang lebih besar, namun investor bisa terbebas dari risiko-risiko yang ada saat membangun proyek baru. Seperti pembebasan lahan, perizinan, pembangunan, kepastian usaha, dan lain-lain.

(Baca: PUPR Siapkan Proyek Infrastruktur untuk Tampung Dana Repatriasi)

Peserta tax amnesty bisa masuk ke proyek-proyek greenfield atau brownfield dengan  melalui investasi langsung, dengan bekerjasama dengan BUMN atau membeli proyek tersebut. Bisa juga melalui investasi tidak langsung, melalui surat berharga atau efek. 

BUMN akan mengeluarkan surat utang atau obligasi untuk mendanai proyeknya. Salah satunya, kata Rini, obligasi untuk pembangunan perumahan rakyat. Obligasi yang dikeluarkan bisa dalam bentuk rupiah atau dolar. Kementerian juga telah menyiapkan untuk menjual saham beberapa anak usaha BUMN seperti PT Tugu Pratama milik PT Pertamina (Persero) dan HK Realty milik PT Hutama Karya (Persero).

(Baca: Serap Tax Amnesty, Pemerintah Divestasi Empat BUMN Tahun Ini)

Rini juga mengajak pemilik dana yang tidak terlalu besar untuk mau masuk ke sektor pertanian. Tawarannya adalah investasi di bisnis hortikultura dengan luas lahan 100 hektare (ha), 500 ha, atau 1.000 ha. “Kalau dulu biasanya ditaruh di deposito atau tabungan, sekarang kami memberikan pilihan investasi yang ada di BUMN,” ujar Rini

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...