Langkah Pertamina Dinilai Tidak Strategis
Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina, mengatakan langkah yang dilakukan perseroan terkait langsung dengan pemenuhan amanat Undang-undang APBNP 2014. Dalam UU ditetapkan kuota BBM subsidi persis di angka 46 juta kilo liter.
?Kita harus jaga itu sampai akhir tahun. Tapi kan kemudian pemerintah memandang situasi itu tidak kondusif. Lebih tinggi lagi dasarnya, ini undang-undang,? kata Ali.
Dia menjelaskan, langkah Pertamina terkait penjatahan dan normalisasi kembali sudah sesuai dengan tugas dan fungsi lembaga tersebut dalam upaya menjaga stabilitas korporasi ke depannya. Pertamina memastikan hingga akhir tahun ini akan tetap menyalurkan BBM bersubsidi sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
(Baca: Menkeu: Tidak Ada Penambahan Kuota BBM Bersubsidi)
Menteri Keuangan Chatib Basri sebelumnya mengatakan, kuota BBM bersubsidi 46 kilo liter harus mencukupi hingga akhir tahun. Adapun untuk pengaturannya diserahkan kepada Pertamina. ?Pertamina punya strategi bagaimana normalisasi dilakukan tetapi kuotanya tetap bisa dijaga,? katanya.
