Tambal Defisit APBN, Pemerintah Rilis Obligasi Yen dan Euro Semester 2

Agatha Olivia Victoria
4 Juni 2020, 16:57
Ilustrasi, gedung Kementerian Keuangan. Pemerintah berencana rilis Samurai dan Euro Bond pada semester II 2020 untuk menambal defisit APBN yang berpotensi melebar hingga Rp 1.039 triliun.
ARIEF KAMALUDIN | KATADATA
Ilustrasi, gedung Kementerian Keuangan. Pemerintah berencana rilis Samurai dan Euro Bond pada semester II 2020 untuk menambal defisit APBN yang berpotensi melebar hingga Rp 1.039 triliun.

Berdasarkan bahan paparan Kemenkeu, pembiayaan anggaran tahun ini naik Rp 186,3 triliun dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 54 tahun 2020 yang sebesar Rp 852,9 triliun menjadi Rp 1.039,2 triliun. Hal ini sudah sesuai dengan besaran outlook defisit APBN 2020.

Pembiayaan utang tercatat naik Rp 213,9 triliun dari Rp 1.006,4 triliun menjadi Rp 1.220,3 triliun. Outlook pembiayaan utang ini naik, untuk membiayai pelebaran defisit anggaran dan tambahan pembiayaan investasi.

Pembiayaan investasi tercatat naik Rp 24,6 triliun dari Rp 229,3 triliun menjadi Rp 253,9 triliun. Ini sudah termasuk tambahan pembiyaan investasi BUMN yang menjadi bagian pendanaan program pemulihan ekonomi nasional.

Rinciannya, untuk PT Hutama Karya sebesar Rp 7,5 triliun, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) Rp 1,5 triliun, PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia Rp 6 triliun, dan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) sebesar Rp 500 miliar.

Selain itu, tambahan pembiayaan investasi juga berasal dari pembiayaan pendidikan yang naik Rp 27,7 triliun. Kenaikan ini untuk menjaga rasio anggaran pendidikan sebesar 20% dari belanja negara.

(Baca: Pemerintah Proyeksi Rasio Utang Melejit jadi 37,6% PDB akibat Corona)

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...