Lelang Tujuh Seri SUN, Pemerintah Raup Dana Rp 22 Triliun
Lalu, seri FR0083 mencatatkan jumlah penawaran masuk sebesar Rp 5,46 triliun, dengan nominal dimenangkan Rp 2,05 triliun. Jumlah ini terdiri dari nominal kompetitif sebesar Rp 1,43 triliun, dan non-kompetitif Rp 615 miliar. Seri ini memiliki tingkat kupon 7,5% dan akan jatuh tempo pada 15 April 2040.
Terakhir, ON seri FR0076 yang memiliki tingkat kupon 7,375% dan akan jatuh tempo 15 Mei 2048, mampu menarik jumlah penawaran sebesar Rp 4,01 triliun. Dari penawaran yang masuk, total yang dimenangkan sebesar Rp 1,45 triliun, terdiri dari nominal kompetitif Rp 1,01 triliun, dan non-kompetitif Rp 435 miliar.
Untuk lelang SPN, tercatat seri SPN03201015 mendapatkan penawaran masuk sebesar Rp 300 miliar. Sementara, jumlah penawaran untuk seri SPN12210429 sebesar Rp 1,75 triliun. Namun, pemerintah tidak memenangkan jumlah penawaran yang masuk pada dua seri ini.
Seperti diketahui, pemerintah melaksanakan lelang tujuh SUN dengan target indikatif Rp 20 triliun, dan maksimal Rp 40 triliun. Tujuannya, untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam lelang kali ini ini, pembeli non-kompetitif adalah Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan Bank Indonesia (BI). Sementara, dealer utama antara lain, Citibank N.A., Deutsche Bank AG, PT Bank HSBC Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk., PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Selain itu, ada PT Bank Maybank Indonesia Tbk., PT Bank Mandiri Tbk., PT Bank Negara Indonesia Tbk., PT Bank OCBC NISP Tbk., PT Bank Panin Tbk., PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk.
Kemudian, PT Bank Permata, Tbk, PT Bank CIMB Niaga Tbk, PT Bank ANZ Indonesia, Standard Chartered Bank, JP Morgan Chase Bank N.A., PT. Bahana Sekuritas, PT. Danareksa Sekuritas, PT. Mandiri Sekuritas, dan PT. Trimegah Sekuritas Indonesia, Tbk.
(Baca: Terbitkan Obligasi di Jepang, Pemerintah Raup Dana 100 Miliar Yen)
