Tersisa Dua Bulan, Anggaran PEN Belum Terserap Rp 316 T

Abdul Azis Said
21 Oktober 2021, 12:06
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021). Raker tersebut membahas evaluasi perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan triwulan I tahun 2021. ANTARA FOTO/Apr
Antara/Aprillio Akbar
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengikuti rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/6/2021). Raker tersebut membahas evaluasi perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan triwulan I tahun 2021. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sri Mulyani menjelaskan, anggaran perlinsos terutama digunakan untuk menyalurkan program PKH kepada 10 juta keluarga penerima manfaat (KPM), kartu sembako kepada 17,2 juta KPM, bansos tunai untuk 9,99 juta KPM. Bantuan subsidi upah (BSU) sudah disalurkan kepada 6,65 juta.

Kartu pra-kerja sudah disalurkan kepada 5,9 juta penerima, bantuan kuota internet untuk 26,1 juta penerima, bantuan uang kuliah tunggal (UKT) kepada 120,9 ribu mahasiswa, subsidi listrik bagi 60,19 juta penerima, bantuan beras untuk 28,8 juta penerima, serta sembako PPKM untuk 2,39 juta penerima.

Klaster program prioritas yang bulan lalu belum terserap separuhnya juga kini sudah terealisasi 56,8%. Pemerintah menyediakan anggaran untuk program ini sebesar Rp 117,94 triliun dengan nilai yang sudah terpakai Rp 67 triliun.

Sri Mulyani memerinci, anggaran program prioritas sudah dipakai untuk mendukung proyek padat karya Kementerian dan Lembaga (K/L) yang menyerap 1,23 juta tenaga kerja. Anggaran juga dipakai untuk dukungan Dana Alokasi Khusus (DAK) sektor pariwisata, serta sertifikasi CHSE. Ini termasuk mendukung program ketahanan pangan lewat pembangunan bendungan dan food estate.

Sementara klaster PEN yang realisasinya paling cepat yakni insentif usaha. Anggaran yang sudah terpakai sebesar Rp 60,31 triliun, atau 96% dari pagu Ro 62,83 triliun.

Klaster ini terutama diberikan melalui insentif perpajakan bagi dunia usaha. Subsidi PPh 21 telah dimanfaatkan lebih dari 81 ribu pemberi kerja, ada lebih dari 124 ribu UMKM memanfaatkan PPh final, pembebasan PPh 22 impor untuk 9 ribu wajib pajak.

Selain itu, anggaran ini juga dipakai oleh 57 ribu lebih wajib pajak yang memperoleh manfaat pengurngan angsuran PPh 25, pengembalian pendahuluan PPN untuk lebih dari 2 ribu wajib pajak, penurunan tarif PPh badan. PPN 0% untuk properti sudah dimanfaatkan oleh 768 penjual, insentif PPnBM mobil oleh 6 produsen, subsidi bea masuk mencapai Rp 2,28 triliun.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...