Kenaikan PPN dan Pertamax akan Dorong Inflasi April Lampaui 3%
Senada dengan David, Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menyebut kenaikan tarif PPN dan Pertamax akan menjadi penggerak utama kenaikan inflasi bulan ini. Ia memperkirakan inflasi mencapai 1,14% secara bulanan dan lebih dari 3% secara tahunan. Inflasi bulan ini diramal menjadi yang tertinggi sepanjang tahun 2022.
"Sebetulnya kami melihat kenaikan tarif PPN ini realtif tipis hanya 1%, tapi yang sulit untuk diukur bagaimana perubahan PPN ini direspon oleh beragam pelaku usaha. Saya lihat persentasenya bisa sekitar 10% sampai 20% dari inflasi secara keseluruhan," kata Rendy kepada Katadata.co.id
Hal yang sama juga pada Pertamax. Sekalipun konsumsi Pertamax relatif lebih rendah dibandingkan BBM bersubsidi, kenaikan harga ini bisa menimbulkan dampak rambatan atau spill over. Apalagi kenaikan harga BBM tentu akan memberikan sumbangan terhadap biaya produksi.
Ia menyebut inflasi sepanjang tahun akan lebih tinggi dari tahun lalu dan akan berada di rentang batas atas target BI tidak lebih dari 4%. Selain ditopang kenaikan harga komoditas akibat perang di Ukraina, inflasi tinggi tahun ini dipengaruhi aktivitas ekonomi yang makin longgar seiring melandainya kasus Covid-19.
Berdasarkan survei pemantauan harga BI sampai dengan pekan pertama April, inflasi bulan ini diperkirakan sebesar 0,68% dan 3,2% secara YOY. Komoditas penyumbang utama inflasi terutama minyak goreng dan bensin yang diperkirakan mencapai dua digit. Selain itu, inflasi cukup tinggi juga terjadi pada daging ayam ras, bahan bakar rumah tangga, cabai merah dan telur ayam ras.