Bank Dunia Ramal Ekonomi Rusia Negatif 11,2% Akibat Sanksi Perang

Abdul Azis Said
12 April 2022, 08:59
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui tautan video di Kremlin di Moskow, Rusia, Jumat (11/3/2022).
ANTARA FOTO/REUTERS/Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin /aww/sad.
Presiden Rusia Vladimir Putin memimpin pertemuan dengan anggota Dewan Keamanan melalui tautan video di Kremlin di Moskow, Rusia, Jumat (11/3/2022).

Ekspor Rusia diperkirakan terkontraksi 31%. Namun, neraca transaksi berjalan diperkirakan menguat karena penurunan ekspor diimbagi kontraksi yang lebih dalam dari sisi impor 35,2%.

Meski begitu, sektor pertanian diperkirakan pulih tahun ini dengan pertumbuhan 1%. Prediksi ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan selama dua tahun pandemi Covid-19.

Akan tetapi, sektor industri diperkirakan terkontraksi 8,8% dan sektor jasa minus 13,2%.

Ekonomi Rusia diperkirakan pulih secara bertahap tahun depan, tetapi masih akan sangat rendah yakni 0,6% pada 2023 dan 1,3% di 2024.

"Dampak buruk dari guncangan pada sektor keuangan membuat krisis kredit besar mungkin terjadi. Sedangkan tekanan yang terus berlanjut pada perusahaan dan bank, dikombinasikan dengan penyangga yang terkikis, meningkatkan risiko kegagalan bank dan krisis sistemik di sektor ini," kata Bank Dunia.

Dampak dari sanksi perang akan meluas ke rumah tangga. Hal ini akan terlihat dari empat saluran, yakni:

  1. Inflasi dan sanksi menyebabkan akses terhadap barang jasa menjadi terbatas
  2. Penurunan pendapatan
  3. Penurunan harga aset
  4. Gangguan untuk pengiriman uang dari pekerja migran

Angka kemiskinan akan meningkat menjadi 12,8%. Ini artinya, jumlah penduduk miskin bertambah 2,6 juta orang.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...