Ekonom Bank Dunia Carmen Reinhart Ragu Resesi Global Dapat Dihindari

Happy Fajrian
30 Juni 2022, 08:41
resesi, bank dunia, pertumbuhan ekonomi, inflasi, suku bunga,
Katadata | Arief Kamaludin
Logo Bank Dunia.

Reinhart mengatakan pemerintahan Biden tidak sendirian dalam salah menilai sejauh mana risiko inflasi, mencatat bahwa Fed, IMF dan lainnya telah berbagi pandangan itu, meskipun Bank Dunia sejak awal menyebutnya sebagai risiko yang nyata.

“The Fed seharusnya bertindak lebih cepat dan lebih agresif. Dan saya sudah mengatakan ini sejak lama. Semakin lama Anda menunggu, semakin kejam tindakan yang harus Anda ambil,” kata dia.

Amerika Serikat (AS) diperkirakan jatuh ke jurang resesi tahun depan, seiring adanya tekanan inflasi. Survei Financial Times menyebutkan, hampir 70% dari 49 ekonom akademisi memprediksi resesi ekonomi AS terjadi tahun depan. Bank of America (BofA) Securities memperkirakan hal serupa.

Pembicaraan soal resesi di AS semakin menguat, karena inflasi terus menanjak. Bank sentral AS, The Fed juga mengambil langkah agresif untuk mengendalikan kenaikan inflasi tersebut. The Fed mengumumkan kenaikan bunga acuan 75 basis poin pada awal Juni. Kenaikan ini merupakan paling agresif sejak 1994.

Gubernur The Fed Jerome Powell juga memberi sinyal masih akan menaikkan suku bunga dengan kecepatan yang sama pada pertemuan bulan depan. Inflasi AS mencapai 8,6%. Ini merupakan rekor tertinggi selama lebih dari 40 tahun.

Sejumlah pejabat Fed mengatakan bahwa mereka mempertimbangkan kenaikan antara 50 sampai dengan 75 basis poin. “Kita perlu bergerak cepat. Dalam pertemuan kami berikutnya saya pikir kenaikan 50 bps atau 75 bps akan menjadi perdebatan,” kata Presiden Fed New York, John Williams.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...