Jokowi Ingatkan Tetap Waspadai Resesi Meski Ekonomi RI Q3 Tumbuh 5,7%

Intan Nirmala Sari
26 November 2022, 12:15
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk men
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nym.
Presiden Joko Widodo menyapa relawan saat menghadiri acara Gerakan Nusantara Bersatu: Satu Komando Untuk Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (26/11/2022). Gerakan Nusantara Bersatu dari berbagai elemen relawan Jokowi itu untuk menyelaraskan persepsi barisan satu komando di bawah arahan Presiden Joko Widodo.

Menurutnya, begitu ada investor yang menanamkan modal otomatis pertumbuhan ekonomi juga naik karena menyerap tenaga kerja. Sebagai contoh, keberadaan industri Weda Bay di Maluku Utara berdampak pada pertumbuhan ekonomi di daerah itu sebesar 27 %.

"Tidak ada di dunia seperti ini, sebuah provinsi tumbuh 27 %," katanya.

Selain itu, mantan Wali Kota Solo tersebut mengatakan pembangunan infrastruktur yang dilakukan sejak delapan tahun terakhir akan mulai dirasakan manfaatnya dalam lima hingga 10 tahun mendatang. 

Di sisi lain, Bank Indonesia sempat menyebutkan asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan yang diperkirakan 4,37% hanya merupakan acuan untuk penyusunan anggaran tahunan BI (ATBI) 2023. Gubernur BI Perry Warjiyo mengaku siap mendukung target pertumbuhan pemerintah yang lebih ambisius pada tahun depan yakni mencapai 4,5%-5,3%.

"Mohon maaf, memang beberapa asumsinya sangat konservatif, tapi itu adalah berkaitan dengan anggaran, dari sisi kebijakan kami tetap mengupayakan pertumbuhan ekonomi 4,5-5,3%," ujar Perry di depan anggota Komisi XI DPR RI dalam rapat Pengambilan Keputusan RATBI 2023, Rabu (23/11).

Selain itu, BI melihat pertumbuhan ekonomi tahun depan akan melambat dari perkiraan tahun ini 5,12%. Meski demikian, bank sentral menyebut prospek pertumbuhan tersebut tetap tinggi didorong oleh permintaan domestik, yakni konsumsi dan investasi serta kinerja ekspor yang masih tetap positif meski melambat.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...