Kenaikan Tarif PAM hingga harga Beras Picu Inflasi Desember 0,66%
BPS mencatat hampir seluruh kelompok harga menyumbangkan inflasi pada bulan lalu dibandingkan bulan sebelumnya. Harga makanan mengalami inflasi 0,66% dengan andil 0,66%. Perumahan air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga juga mencatatkan inflasi 0,63% dengan andil 0,12%, disusul transportasi yang mencatatkan inflasi 0,45% dengan andil 0,12%.
Kelompok komunikasi, informasi, dan jasa keuangan menjadi satu-satunya penyumbang deflasi mencapai 0,06% dengan andil 0,00%.
Margo menjelaskan, inflasi sepanjang tahun lalu terpengaruh oleh beberapa peristiwa. Pengendalian Covid-19 pada tahun lalu yang lebih terkendali menyebabkan peningkatan permintaan sehingga menyebabkan ketidakseimbangan permintaan dan suplai sehingga mendorong inflasi.
"Pada 2022, ada perang dan ketegangan politik di sejumlah wilayah, ini memicu disrupsi rantai pasok pangan dan energi" ujarnya.
Ia mengatakan, inflasi tinggi juga terjadi di berbagai negara. Sejumlah bank sentral memutuskan untuk mengetatkan keuangan akibat inflasi tinggi dengan menaikkan suku bunga.
Sementara di dalam negeri, menurut dia, inflasi dipengaruhi oleh kelangkaan minyak goreng, kenaikan harga avtur dan transportasi udara, anomali cuaca, kegagalan panen beberapa negara, harga BBM, hingga permintaan yang naik.