Menakar Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi yang Bakal Dirilis BPS Hari Ini

Abdul Azis Said
6 Februari 2023, 06:04
Pertumbuhan ekonomi Indonesia
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Kamis (26/1/2023). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 5,3 persen secara year on year (YoY) pada 2022 dikarenakan pemulihan ekonomi dampak COVID-19 terus berlanjut.

"Dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga meningkat, investasi meningkat, ekspor meningkat," ujar Sri Mulyani saat memberikan sambutan dalam kunjunganya ke Madura, Kamis (2/2).

Bank sentral memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2022 kemungkinan besar di atas 5%. Kinerja ini ditopang oleh kuatnya kinerja ekspor serta membaiknya konsumsi rumah tangga dan investasi non-bangunan.

Di sisi lain Bank Indonesia memberi angka toleransi pertumbuhan ekonomi tahun ini akan lebih lambat aan pertumbuhan tahun ini akan lebih lambat ke titik tengah 4,5%-5,3%. Hal ini sejalan dengan menurunnya prospek pertumbuhan ekonomi global yang akan membuat ekspor tumbuh lambat. Konsumsi diperkirakan tumbuh lebih tinggi sejalan dengan pencabutan PPKM, serta investasi yang ditopang meningkatnya aliran modal asing serta berlanjutnya proyek strategis nasional (PSN).

Perkiraan Ekonom

Sejumlah ekonom juga memperkirakan pertumbuhan kuat tahun lalu. Kepala Ekonom BNI Sekuritas Damhuri Nasution memperkirakan pertumbuhan tahun lalu sebesar 5,25%. Meski demikian ia memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal empat melambat ke 4,83% secara tahunan. 

Kinerja moncer pertumbuhan sepanjang 2022 ditopang konsumsi rumah tangga yang tumbuh kuat dengan kontribusi lebih dari separuh PDB. Sektor lain yang akan turut mendongkrak pertumbuhan ekonomi tahun lalu adalah kinerja ekspor dan investasi yang juga tumbuh kuat.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede juga memperkirakan pertumbuhan untuk keseluruhan tahun lalu mencapai 5,25%. Meski demikian kinerja kuartal empat akan melambat ke 4,8%. Konsumsi tetap keluar pada akhir tahun seiring periode musiman Nataru, tetapi efek kenaikan harga BBM juga menghambat pertumbuhan.

Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan pertumbuhan keseluruhan 2022 mencapai 5,27%. Namun ia juga memikirkan perlambatan terjadi di tiga bulan terakhir tahun lalu, dengan kemungkinan hanya tumbuh 4,9%. Selain karena efek inflasi harga BBM, perlambatan disebabkan efek pertumbuhan kuartal empat tahun sebelumnya yang memang tinggi setelah gelombang Covid-19 varian Delta melandai.

"Kami juga memperkirakan pertumbuhan net ekspor kuartal IV akan melemah karena melemahnya permintaan eksternal, didorong oleh inflasi global dan suku bunga kebijakan yang tinggi," kata Faisal dalam catatannya, Jumat (3/2).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...