The Fed Gagal Taklukkan Inflasi, Kenaikan Suku Bunga Akan Berlanjut?

Tia Dwitiani Komalasari
13 Oktober 2023, 07:28
rupiah
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.

Inflasi AS pada bulan September mencapai 0,4% secara bulanan, atau 3,7 % secara tahunan. Angka Inflasi tersebut berada di atas ekspektasi pasar dan analis.

Biro Statistik Tenaga Kerja As menyatakan inflasi disebabkan karena harga gas dan biaya sewa yang tetap tinggi. Namun, Indeks Harga Konsumen terbaru juga menunjukkan bahwa indikator inflasi tertentu berada pada titik terendah dalam lebih dari dua tahun.

Indeks Harga Konsumen tahunan (year on year) sebesar 3,7% di atas ekspektasi para ekonom yang memperkirakan kenaikan sebesar 3,6%. Sementara secara bulanan (month to month), harga tumbuh 0,4%, berada di atas perkiraan Refinitiv sebesar 0,3%.

Namun, data inflasi juga menunjukkan kemajuan yang menggembirakan pada bidang-bidang yang akan disoroti oleh pemrintah AS dan juga Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed).

Inflasi harga pangan berada pada tingkat terendah sejak Maret 2021, menyamai inflasi secara keseluruhan sebesar 3,7%. Data CPI menunjukkan bahwa ini adalah pertama kalinya sejak awal tahun 2022 harga pangan tidak melampaui inflasi secara keseluruhan. Sementara kenaikan harga bahan makanan bahkan lebih rendah lagi, yaitu sebesar 2,4% per tahun.

Selain itu, tren inflasi bergerak ke arah yang diinginkan The Fed, yang sebelumnya agresif menaikkan suku bunga untuk menekan inflasi sejak Maret 2022.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...