Di Tengah Kebimbangan, Fed Pertahankan Suku Bunga Tinggi 5,25-5,50%

Happy Fajrian
2 November 2023, 07:04
suku bunga, the fed, the federal reserve, amerika serikat, as
ANTARA FOTO/REUTERS/Elizabeth Frantz/wsj
Ketua The Fed Jerome Powell.

Bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve atau The Fed, mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,25-5,50% pada Rabu (1/11).

Langkah ini diambil di tengah kebimbangan apakah kondisi keuangan sudah cukup ketat untuk mengendalikan inflasi atau perekonomian yang terus melampaui ekspektasi masih membutuhkan pembatasan lebih jauh.

Ketua Fed Jerome Powell mengatakan situasi ini masih menjadi teka-teki, dan para pejabat bank sentral AS bersiap menaikkan suku bunga lagi jika kemajuan dalam pengendalian inflasi terhenti karena khawatir kenaikan suku bunga berbasis pasar mulai membebani ekonomi secara signifikan.

The Fed juga berupaya untuk tidak mendisrupsi lebih lanjut pemulihan pertumbuhan lapangan kerja di Amerika dan upah yang lebih stabil. Di tengah ketidakpastian ini, Powell mengatakan tindakan yang paling baik untuk saat ini adalah mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25-5,50%.

Powell juga mengatakan bahwa kondisinya masih belum jelas apakah kondisi keuangan secara keseluruhan masih cukup ketat untuk mengendalikan inflasi yang dianggap masih jauh di atas target bank sentral sebesar 2%.

“Kami tidak yakin bahwa kami belum mencapainya, kami juga tidak yakin bahwa kami telah mencapai kondisi yang cukup membatasi. Inflasi telah turun, tapi masih jauh di atas target kami 2%,” kata Powell seperti dikutip dari Reuters pada Kamis (2/11).

Inflasi tahunan AS berdasarkan pengukuran The Fed saat ini masih mencapai 3,4% pada September. Ini belum memperhitungkan inflasi dari makanan dan energi yang bergejolak yang mencapai 3,7%.

Ketika ditanya apakah The Fed mempertahankan kecenderungannya untuk kenaikan suku bunga lebih lanjut atau mempertahankannya, Powell menjawab, “itulah pertanyaan yang kami ajukan. Haruskah kami menaikkan suku bunga lagi?”

Namun Powell juga mengakui bahwa kenaikan imbal hasil obligasi Treasury, suku bunga hipotek rumah, dan biaya pembiayaan lainnya yang didorong oleh pasar baru-baru ini dapat berdampak pada perekonomian selama hal tersebut terus berlanjut.

Para pejabat Fed akan memperhatikan dampak tersebut dengan cermat, mempertimbangkan apakah akan menaikkan suku bunga kebijakan bank sentral lagi. Hipotek rumah dengan suku bunga tetap selama 30 tahun yang mendekati 8%, mendekati level tertinggi dalam 25 tahun.

“Imbal hasil (yield) Treasury yang lebih tinggi ini terlihat dari tingginya biaya pinjaman untuk rumah tangga dan dunia usaha. Biaya yang lebih tinggi tersebut akan membebani aktivitas ekonomi jika pengetatan ini terus berlanjut,” kata Powell.

Pernyataan Powell tersebut dinilai menguraikan keputusan kebijakan dan pernyataan bahwa, meskipun mempertahankan suku bunga acuan The Fed tidak berubah dalam dua pertemuan secara berturut-turut, The Fed juga mempertimbangkan laju pertumbuhan ekonomi AS yang dinilai terlalu cepat sebesar 4,9% pada periode Juli-September imbas lonjakan belanja konsumen besar-besaran.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...