Disentil Jokowi Soal Minimnya Kucuran Kredit, Ini Alasan Bank Beli SBN

Ferrika Lukmana Sari
30 November 2023, 17:59
Presiden Joko Widodo mengimbau kepada para perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit. Dengan begitu, diharapkan dapat meningkatkan perputaran uang di sektor riil.
Youtube/Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo saat konferensi pers penutupan KTT ASEAN 2023 di Jakarta, Kamis (7/9).

Untuk menahan hal tersebut, kata Josua, pemerintah dan BI telah mengeluarkan berbagai instrumen untuk mencegah aliran dana keluar seperti kebijakan aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) Sumber Saya Alam (SDA), Term Deposit Valuta Asing (TD valas), SRBI, SVBI, SUVBI.

"Jadi overall, kondisi tersebut tentunya akan mengurangi penempatan DPK di perbankan," katanya.

Di sisi lain, meski loan to deposit (LDR) memang ada kenaikan, Josua menyebut rasio loan to deposit ration (LDR) masih aman dan likuiditas sistem perbankan juga cukup ample.

Selain adanya kebijakan makroprudensial yang longgar dari BI, menurutnya, pertumbuhan kredit juga cenderung melambat atau mengalami normalisasi yang disebabkan sejumlah faktor.

"Ekonomi Indonesia cenderung commodity centric sehingga penurunan harga komoditas global akibat risiko perlambatan ekonomi global akan menurunnkan revenue perusahaan sehingga mempengaruhi keputusan untuk belanja capex nya yang berujung pada penurunan permintaan kredit," ucapnya.

Terkait dengan SBN, apakah memicu terjadinya crowding out karena menawarkan return lebih tinggi daripada deposito, Josua memprakirakan tidak demikian. Sebab, penempatan dana SBN kurang dari 20% pada sistem keuangan Indonesia.

"Jadi tidak bisa dikatakan berisiko mengganggu likuditas perbankan dalam melakukan peran intermediasi," ujarnya.

Josua justru memberikan masukan kepada pemerintah agar penghimpunan dana melalui penerbitan SBN harus juga diikuti dengan peningkatan belanja agar memacu roda perekonomian.

"Saat ini, penerbitan SBN yang banyak, tidak diikuti realisasi belanja pemerintah yang tinggi, bahkan posisi Oktober 2023 masih dapat dikatakan rendah. Hal ini juga terlihat dari penempatan dana pemerintah di rekening BI yang masih cukup tinggi," tuturnya.

Jika pemerintah dapat mengakselerasi belanjanya, maka dampak dari penghimpunan dana SBN tidak akan bermasalah. Sebab, kata Josua, perputaran sektor riil dapat kembali masuk ke sistem perbankan dan juga bisa meningkatkan likuditas bank.  

"Jika likuditas perbankan semakin ample maka cost funding untuk bisnis dapat lebih murah dan juga akan berdampak baik pada pertumbuhan ekonomi ke depannya," kata dia.

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...