Likuiditas Perbankan Susut, Bos BI Sebut Banyak Masyarakat Beli SBN
Sementara dari sisi kebijakan, perbankan masih mengoptimalkan likuiditas yang dimiliki. Di mana kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM) yang diberikan BI telah mendukung penyaluran kredit perbankan.
“November kemarin realisasinya cukup menggembirakan, ada tambahan likuiditas sebesar Rp 193 triliun dibandingkan November sebelumnya sekitar Rp 136 triliun. Ini perkembangan yang cukup menggembirakan,” kata Juda.
Jokowi Sentil Bank Banyak Beli SBN
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo menyentil perbankan karena lebih rajin membeli surat berharga negara (SBN) ketimbang menyalurkan kredit. Padahal, penyaluran kredit tersebut dapat meningkatkan perputaran uang di sektor riil.
“Saya ajak seluruh bank harus hati-hari prudent tapi tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama untuk UMKM,” kata Presiden Jokowi dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia di Jakarta, Rabu malam (29/11).
Jokowi pun menyampaikan kepada Perry Warjiyo, bahwa dirinya sering mendapatkan keluhan dari para pelaku usaha mengenai penyaluran kredit. Dirinya menyoroti peredaran uang di Indonesia juga makin kering.
“Saya bicara ke pak Gubernur BI saya mendengar dari banyak pelaku usaha. Kelihatannya kok peredaran uang semakin kering,” ujar Jokowi.
Hal ini tercermin dari dari data uang beredar dalam arti lus (M2) yang tumbuh melambat. BI mencatat uang beredar di Indonesia mencapai Rp 8.505,4 triliun, atau hanya tumbuh 3,4% yoy pada Oktober 2023.