Sri Mulyani Ungkap Tantangan Mengelola Kas Negara, Apa Saja?
Tingkatkan Kualitas Pengelolaan Keuangan Negara
Dirjen Perbendaharaan Astera Primanto Bhakti pada kesempatan yang sama, menyampaikan bahwa Ditjen Perbendaharaan senantiasa menyempurnakan sistem yang digunakan untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara.
Untuk itu, pihaknya harus terus memperbaiki sistem penganggaran dengan digitalisasi mulai dari Modul Penerimaan Negara (MPN), Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara (SPAN), dan SAKTI.
“Sejak beberapa bulan yang lalu, semua satuan kerja Kementerian Negara/Lembaga sudah kami wajibkan untuk menggunakan SAKTI sehingga bisa dimonitor end to end dan mempermudah pemeriksaan BPK. Kami juga mengupayakan interkoneksi MPN dengan core tax administration system (CTAS)," ujar Astera.
Untuk tahun 2024, Ditjen Perbendaharaan memiliki resolusi pengelolaan kas "towards a world class cash management operation". Resolusi ini meliputi digitalisasi dalam hal payment gateway, Digipay, pemanfaatan QRIS dan BI Fast, serta integrasi dompet digital pemerintah ke Sistem Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).
Dari sisi liquidity management, pemerintah telah melakukan assessment cash buffer yang dinamis. Kemudian dibarengi dengan menekan cost of fund, dan artificial intelligence untuk mensimulasi pengelolaan APBN.
Selain itu, dengan enhancing cash resources yaitu pengembangan instrumen untuk liquidity operations, pengembangan kapasitas Treasury Dealing Room sebagai pengelola kas pemerintah, serta scheduled payment date yang terhubung dengan optimalisasi kas.