Masa Panen Mundur, Jokowi Kembali Impor Beras 1,6 Juta Ton

Ferrika Lukmana Sari
15 Februari 2024, 09:09
Jokowi
ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani/foc.
Pekerja memanen padi di area persawahan Kelurahan Ketami, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (11/2/2024). Kelompok Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) meyakini Indonesia akan surplus beras menyusul laporan Badan Pusat Statistik yang memperkirakan adanya lonjakan produksi beras pada Maret mendatang akibat pergeseran pola tanam tradisional ke modern dan berbagai bantuan atau pendampingan pemerintah di seluruh daerah secara masif.
Button AI Summarize

Di tengah keterbatasan produksi dalam negeri, pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) makin bergantung pada beras impor. Kali ini, pemerintah kembali mengimpor 1,6 juta ton beras untuk memenuhi kebutuhan domestik karena mundurnya masa panen raya selama dua bulan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, bahwa Indonesia seharusnya sudah mengalami panen raya pada Maret - April 2024. "Namun sekarang mundur ke April, Mei, dan Juni, sehingga produksi menurun dan pemerintah kemarin memutuskan untuk melakukan impor,” ujar Airlangga dikutip dari Antara, Kamis (15/2).

Selain merealisasikan impor, pemerintah juga meningkatkan distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari 150 ribu ton menjadi 250 ribu ton untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

Untuk mempermudah distribusi, paket beras SPHP dapat dikemas ulang dengan berat yang disesuaikan. Rencananya, biaya pengemasan ulang akan diganti oleh pemerintah. 

“Biasanya ‘kan SPHP kiloannya 5 kg. Jadi, untuk beberapa wilayah silakan didistribusi dalam kiloan yang lebih besar dan di lapangan diberi kesempatan untuk melakukan pengemasan ulang dari 50 kg atau 25 kg menjadi 5 kg,” kata Airlangga.

Airlangga pun mengingatkan bahwa upaya-upaya ini perlu dilakukan karena perekonomian global di masa mendatang masing belum membaik. “Jadi pertumbuhan ekonomi global masih akan turun,” ujarnya.

Impor 3 Juta Ton Beras Tahun Ini

Sebelumnya, Airlangga menyatakan bahwa pemerintah akan kembali mengimpor 3 juta ton beras pada tahun 2024 untuk mengatasi defisit beras akibat cuaca el nino.

“Tahun kemarin kita impor sekitar 3,5 juta [ton]. 3 juta sudah masuk, 500 ribu diharapkan masuk di bulan Januari ini,” kata Airlangga dikutip dari Antara, Minggu (20/1).

Dari 3 juta ton, kata Airlangga, sebanyak 2 juta ton sedang diproses oleh Bulog. Melalui impor tersebut, diharapkan pemerintah bisa memenuhi kebutuhan beras dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...