BPS Pastikan Tidak Ada Kurma Israel Masuk RI, Ini Datanya

Ferrika Lukmana Sari
15 Maret 2024, 13:04
kurma
ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/Spt.
Penjual kurma melayani pembeli di kawasan pedagang kurma Empang, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/3/2024). Penjualan kurma di kawasan tersebut pada bulan Ramadhan mengalami peningkatan sebesar 10 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan harga kurma Rp50 ribu hingga Rp100 ribu perkilogram tergantung jenis kurma.

Sementara secara volume, impor kurma pada Februari 2024 mencapai 11,24 ribu ton. Nilai ini meningkat sebesar 3,81 ribu atau 51,28% jika dibandingkan dengan Januari 2024.

"Impor kurma sepanjang Januari-Februari 2024 paling banyak berasal dari Tunisia, Mesir, Iran dan Arab saudi," kata Amalia.

Namun jika dibandingkan dengan periode Januari-Februari tahun lalu, impor kurma pada Januari-Februari 2024 justru masih relatif lebih rendah.

BPS mencatat impor kurma Januari dan Februari 2023, masing-masing mencapai US$ 22,52 juta dan US$ 19,34 juta. Sementara pada Januari dan Februari tahun ini lebih rendah, yakni sebesar US$ 13,64 juta dan US$ 17,18 juta.

Tak berbeda, secara volume juga lebih tinggi pada tahun lalu. Volume impor kurma pada Januari dan Februari 2023 bisa mencapai 13,23 ribu ton dan 12,79 ribu ton. Sementara pada Januari dan Februari 2024 hanya 7,43 ribu ton dan 11,24 ribu ton.

Negara Utama Pemasok Kurma RI pada Januari-Februari 2024:

  1. Tunisia : 29,66%
  2. Mesir : 28,35%
  3. Iran : 9,30%
  4. Arab Saudi : 8,62%
  5. Lain-lain : 24,07%

Halaman:
Reporter: Ferrika Lukmana Sari
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...