Kemenkeu Subsidi LPG 3 Kg, Sehingga Lebih Murah dari Harga Asli Rp 42.750

Rahayu Subekti
7 Januari 2025, 11:22
APBN
Fauza Syahputra|Katadata
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara tiba di kediaman Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Selasa (15/10/2024).
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, mengungkapkan alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, salah satunya untuk subsidi energi, seperti LPG 3 kg. Subsidi ini bertujuan menstabilkan harga agar terjangkau oleh masyarakat.

Pemerintah telah mengalokasikan Rp 80,2 triliun untuk subsidi LPG 3 kg sepanjang 2024. “Subsidi LPG 3 kg ini totalnya memberikan 8,3 juta metrik ton LPG kepada masyarakat Indonesia,” ujar Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTA Edisi Januari 2025, Senin (6/1).

Ia menjelaskan, harga sebenarnya satu tabung LPG 3 kg adalah Rp 42.750, namun masyarakat hanya membayar Rp 12.750. Dengan demikian, subsidi sebesar Rp 30 ribu per tabung atau sekitar 70% dari harga aslinya ditanggung oleh APBN.

“Subsidi ini cukup besar kalau kita lihat dibandingkan yang lain dan ini digunakan oleh sekitar 40,3 juta pelanggan atau biasanya digunakan oleh UMKM dan juga rumah tangga,” kata Suahasil.

Subsidi Solar dan Pertalite

Kementerian Keuangan mencatat subsidi solar pada 2024 mencapai Rp 89,7 triliun dan telah dirasakan oleh sekitar 4 juta penerima manfaat.

“Harga seharusnya Rp 11.950 per liter solar, namun yang dibayar oleh masyarakat karena ada subsidi itu Rp 6.800 per liter,” kata Suahasil. Artinya, APBN menanggung selisih harga sebesar Rp 5.150 per liter.

Untuk Pertalite, subsidi mencapai Rp 56,1 triliun dengan manfaat yang telah dirasakan oleh 157,4 juta kendaraan. Harga sebenarnya Rp 11.700 per liter, namun masyarakat hanya membayar Rp 10.000. “Dengan begitu, APBN menanggung selisih harga Pertalite mencapai Rp 1.700 per liter,” kata Suahasil.

Reporter: Rahayu Subekti

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...