PLN: PLTU Masih Dominan Hingga 2030 Meski EBT Terus Berkembang

Image title
17 Februari 2022, 14:07
pltu, batu bara, ebt, listrik, pembangkit listrik
ANTARA FOTO/Arnas Padda/yu/pras.
Seekor kuda mencari makan dengan latar belakang Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Sabtu (12/2/2022).

PLN menilai kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) akan terus tumbuh dalam beberapa tahun ke depan. Namun secara keseluruhan peran pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara masih akan mendominasi bauran energi nasional hingga 2030.

Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo mengatakan pada 2025 bauran energi nasional diproyeksikan 60,9% berasal dari batu bara, gas alam 15,6%, EBT 23%, dan BBM 0,4%. Kemudian pada 2030 baurannya diproyeksikan menjadi 59,4% berasal dari batu bara, gas alam 15,4%, EBT 24,8% dan BBM 0,4%.

"Dengan peningkatan seperti itu maka kebutuhan batu bara akan terus meningkat. Tahun ini 115-125 juta ton dan itu akan meningkat secara konsisten. EBT akan terus berkembang tetapi fossil fuel akan tetap dominan dalam bauran energi ketenagalistrikan sampai 2030," katanya dalam webinar Indonesia Energy Outlook 2022, Kamis (17/2).

Lebih lanjut, Hartanto mengatakan saat ini, kapasitas terpasang pembangkit PLN telah mencapai 63,3 GW. Adapun dalam delapan tahun ke depan PLN berencana menambah pembangkit baru sebesar 40,6 GW dengan porsi EBT mencapai 20,9 GW.

Perusahaan juga akan mempensiunkan PLTU sebesar 1,1 GW dan mengganti pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dengan gas, pembangkit listrik tenaga mesin gas (PLTMG), pembangkit listrik tenaga gas (PLTG) tua tersebar sekitar 3,6 GW. Sehingga kapasitas pembangkit PLN pada tahun 2030 menjadi 99,2 GW.

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...