Jerman Matikan 6 Pembangkit Listrik Nuklir pada 2022, Beralih ke EBT

Happy Fajrian
31 Desember 2021, 11:52
pembangkit listrik, nuklir, jerman, ebt, energi terbarukan
123rf.com/Vaclav Volrab
Ilustrasi pembangkit listrik tenaga nuklir, PLTN.

Jerman berencana menghentikan operasional tiga dari total enam pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) miliknya, dan beralih ke sumber energi baru terbarukan (EBT). Penutupan dan pembongkaran PLTN ini akan menelan biaya US$ 10 miliar dan ditargetkan rampung pada 2040.

Pemerintah Jerman memutuskan untuk mempercepat penghentian pembangkit listrik nuklir secara bertahap menyusul insiden yang terjadi pada reaktor Fukushima di Jepang akibat gempa bumi dan tsunami pada 2011. Ini menjadi bencana nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl 25 tahun sebelumnya.

PLTN yang akan ditutup mulai hari ini yaitu reaktor Brokdorf, Grohnde, dan Gundremmingen C yang dioperasikan oleh perusahaan listrik E.ON dan RWE. Ketiga reaktor ini telah beroperasi selama 35 tahun.

Sementara tiga pembangkit listrik nuklir lainnya, yakni Isar 2, Emsland, dan Neckarwestheim II akan dipensiunkan pada akhir tahun 2022. “Untuk industri energi Jerman, penghentian (pembangkit) nuklir adalah (keputusan) final,” kata kepala asosiasi industri energi BDEW, Kerstin Andreae, seperti dikutip Reuters, Jumat (31/12).

Keenam pembangkit listrik nuklir ini berkontribusi sekitar 12% dari output listrik Jerman pada tahun ini. Bauran energi di negara ini sudah didominasi oleh energi terbarukan dengan pangsa hampir sebesar 41%, pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara di bawah 28%, dan gas sekitar 15%.

Jerman menargetkan untuk meningkatkan porsi energi terbarukan hingga 80% permintaan listrik pada 2030 dengan perluasan infrastruktur pembangkit listrik tenaga angin dan surya. Adapun penutupan PLN ini juga didukung oleh pemerintahan baru Jerman yang dipimpin kanselir Annegret Kramp-Karrenbauer.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...