Menilik Senyawa Gas Air Mata Kedaluwarsa yang Membuatnya Tetap Bahaya

Annisa Fianni Sisma
12 Oktober 2022, 15:13
gas air mata kedaluwarsa
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Ilustrasi, aparat keamanan menembakkan gas air mata untuk menghalau suporter yang masuk ke lapangan usai pertandingan BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur, Sabtu (1/10/2022).

Selain itu, muncul pendapat dari Asosiasi Dokter Kashmir di India. Pihaknya menyatakan bahaya gas air mata kedaluwarsa antara lain, menyebabkan kejang, gejala asma, luka bakar, kebutaan, hingga tingginya risiko keguguran.

Bahaya penggunaan gas air mata kedaluwarsa juga diungkapkan oleh Medical Director Oregon Poison Center, Rob Hendrickson. Ia menyoroti penggunaan gas air mata yang telah kedaluwarsa dalam kerusuhan yang terjadi di Portland, Amerika Serikat (AS) pada 2020 lalu.

Hendrickson mengatakan, gas air mata kedaluwarsa kadaluarsa bisa berbahaya karena dua alasan. Pertama, mekanisme pembakaran dalam tabung yang kedaluwarsa kadaluarsa dapat menyebabkan pelepasan gas terlalu cepat atau memiliki konsentrasi yang terlalu tinggi. Kedua, komponen kimia yang terdapat dalam gas tersebut dapat berubah, ketika melewati tanggal kedaluwarsa.

Secara umum, penggunaan gas air mata telah mendapat kritikan tajam dari para ahli. Neil Gibson, seorang analis di IHS Jane, sebuah publikasi intelijen dan keamanan mengatakan, berbagai jenis gas air mata dengan senyawa yang berbeda memiliki efek dan tingkat toksikologinya sendiri.

"Efeknya sebagian besar berbeda dalam dosis tinggi, tetapi dalam konsentrasi yang lebih rendah mereka serupa," kata Gibson, dikutip dari BBC.

Sementara, Profesor Toksikologi Universitas Leeds Alastair Hay mengatakan, kematian akibat paparan gas air mata memang jarang terjadi, tetapi bukan tidak mungkin.

Kematian yang terjadi, memang tidak semata karena paparan gas air mata. Melainkan, hasil dari kombinasi gas air mata dan faktor-faktor lain, seperti pengekangan oleh polisi, dan kondisi panik di kerumunan, di mana pernapasan sulit dilakukan.

Selain itu, penggunaan gas air mata yang berulang kali di satu tempat/ruang yang terbatas, membuat orang-orang yang berada di tempat tersebut terpapar banyak gas air mata dalam rentang waktu yang pendek. Ini menimbulkan masalah yang lebih parah.

Selain itu, ketegangan yang disebabkan oleh aktivitas fisik, seperti berlari, membuat seseorang yang berinteraksi dengan gas air mata lebih rentan terhadap gejala yang lebih parah. Pernapasan menjadi lebih terbatas, yang dapat menyebabkan batuk parah, hingga batuk berdarah.

Cara Melindungi Diri dari Paparan Gas Air Mata

Terkadang tidak sengaja pada suatu tempat yang dekat dengan lokasi demonstrasi, berpotensi terkena gas air mata. Akhirnya, orang lain yang tidak terlibat dalam aksi pun turut waspada.

Jika sedang terjebak dalam situasi darurat seperti itu, maka terdapat hal darurat pula yang harus diketahui. Melansir dari hellosehat.com terdapat cara melindungi diri dari paparan gas air mata.

Pertama, gunakan kacamata pelindung. Kacamata renang yang kedap udara dapat digunakan melindungi mata dari serangan gas air mata yang mampu mengiritasi.

Kedua, jika terpaksa harus mendatangi tempat potensial munculnya gas air mata, maka perlu juga mencegah risiko sesak nafas. Cara untuk mencegah risiko sesak nafas akibat hirup gas air mata adalah dengan merendam handuk kecil dalam jus lemon atau coklat.

Simpan rendaman itu di kantong plastik, dan ketika dalam keadaan darurat, bernafaslah menggunakan gas tersebut dan berlari menuju tempat yang lebih aman. Cara ini mampu memberi jeda sambil melarikan diri.

Sebagai catatan tambahan, jangan pegang granat gas air mata meski telah digunakan. Pasalnya, wadah tersebut panas sehingga dapat melukai tangan.

Demikian penjelasan terkait bahaya gas air mata kedaluwarsa dan cara melindungi diri dalam keadaan darurat.

 

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...