Memahami Makna Pancasila sebagai Ideologi Terbuka

Annisa Fianni Sisma
26 Februari 2024, 10:30
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Unsplash
Ilustrasi, Pancasila.
Button AI Summarize

Pancasila sebagai ideologi Indonesia tidak hanya berasal dari perenungan dari individu atau sekelompok orang, tetapi juga tercermin dari nilai-nilai budaya, tradisi, dan aspek spiritual yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, ideologi sebuah negara memainkan peran krusial dalam membentuk identitas sebuah bangsa.

Ideologi ini memimpin bangsa dalam upaya pembangunan. Pentingnya ideologi sebuah negara terletak pada kemampuannya untuk berubah dan beradaptasi dengan perubahan yang terjadi di dalamnya, sehingga tetap relevan dan dapat mengarahkan negara ke arah yang lebih baik.

Pancasila, sebagai ideologi yang terbuka, terus berkembang sejalan dengan evolusi aspirasi, pemikiran, dan dorongan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan tujuan hidup bersama dalam meraih martabat kemanusiaan.

Pancasila sebagai ideologi terbuka mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan, teknologi, dan aspirasi masyarakat tanpa mengubah esensi nilai-nilai dasarnya yang terkandung dalam Pancasila.

Berkenaan dengan itu, menarik mengetahui makna Pancasila sebagai ideologi terbuka yang didahului terlebih dahulu dengan ciri-ciri ideologi terbuka. Simak penjelasannya sebagai berikut.

Sosialisasi kewaspadaan nasional bagi pemilih pemula
Pancasila sebagai ideologi terbuka (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara/foc)

Ciri-ciri Ideologi Terbuka

Ideologi terbuka merupakan warisan bersama seluruh rakyat, di mana setiap individu dapat melihat representasi dirinya di dalamnya. Lebih dari sekadar sesuatu yang disetujui, ideologi terbuka dianggap sangat penting.

Dalam pandangan negara modern, nilai-nilai dasar menjadi fondasinyaå. Nilai ini menunjukkan bahwa negara modern bergantung pada nilai-nilai dan prinsip-prinsip mendasar ini untuk kelangsungan hidupnya.

Asal mula ideologi terbuka terkait dengan nilai dan aspirasi yang telah ada dalam masyarakat. Musyawarah berdasarkan kesepakatan dan konsensus masyarakat menjadi prinsip dalam ideologi terbuka. Ideologi ini dimiliki oleh seluruh rakyat dan mencerminkan identitas kolektif masyarakat. Sistem pemerintahan yang terbuka juga menjadi ciri dari ideologi ini, sesuai dengan dinamika dan semangat reformis masyarakat.

Dimensi Pancasila

Meskipun Pancasila dianggap sebagai ideologi terbuka, hal itu tidak berarti bahwa dasar-dasarnya diubah. Penyesuaian terhadap perkembangan zaman merujuk pada penerapan nilai-nilainya yang disesuaikan dengan kebutuhan saat itu.

Untuk lebih memahami konsep ini, perhatikan penjelasan tentang dimensi Pancasila sebagai ideologi terbuka berikut:

1. Dimensi Realitas

Artinya Pancasila harus mencerminkan realitas yang aktual, dinamis, dan dialami oleh masyarakat. Oleh karena itu, Pancasila perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam pembangunan bangsa dan negara.

Jika demikian, dasar negara ini tidak menjadi ideologi yang terlalu idealis atau tidak relevan dengan keadaan nyata. Mencerminkan realitas yang berkembang dari waktu ke waktu juga mengandung arti bahwa Pancasila memiliki fleksibilitas untuk berkembang secara konseptual, sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

2. Dimensi Idealisme

Dimensi ini mencerminkan bahwa nilai-nilai dasar Pancasila harus sistematis, rasional, dan menyeluruh, serta memuat idealisme yang memberikan harapan dan optimisme kepada bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita kebangsaan. Dimensi ini juga menandakan bahwa Pancasila memberikan harapan akan masa depan yang lebih baik.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...