SKK MIGAS: BeritaTerkini Satuan Kerja Khusus - Migas Terbaru Hari ini

Kejagung kembali memeriksa Kepala SKK Migas Djoko Siswanto terkait dugaan tindak pidana korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina, Sub Holding dan KKKS.

Pasokan gas bumi yang dialirkan melalui jaringan pipa untuk industri di wilayah Jawa Barat dan Sumatra, beberapa waktu lalu mengalami gangguan.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menargetkan 11 proyek hulu migas dapat mulai berproduksi atau onstream di sepanjang semester II 2025.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan perusahaan Premier Oil Tuna b.v (Harbour Energy Group) mundur sebagai pengelola blok Tuna.

SKK Migas menargetkan minyak yang diproduksi dari sumur rakyat dapat dijual ke perusahaan migas seperti Pertamina, per 1 Agustus 2025.

SKK Migas mencatat, jumlah investasi yang masuk dari sektor hulu migas sebanyak US$ 7,19 miliar atau Rp 117,23 triliun sepanjang semester I 2025.

Pada 2025, SKK Migas memproyeksi sektor hulu migas akan menyetor penerimaan negara sebesar US$ 13,03 miliar, namun hingga Juni hanya tercapai 45,1% dari target.

SKK Migas mengatakan Indonesia akan memiliki tambahan dua wilayah kerja (WK) migas baru dalam beberapa waktu ke depan.

SKK Migas mengatakan bahwa perusahaan migas asal Rusia, Zarubezhneft, akan tetap berpartisipasi dalam proyek Blok Tuna di lepas pantai utara Pulau Natuna, Kepulauan Riau.

Pemerintah menargetkan sejumlah proyek migas mulai berproduksi pada 2026.

SKK Migas mengidentifikasi 10 dari 52 rencana pengembangan migas yang mangkrak, dengan nilai investasi US$ 1,8 miliar, dan sekarang fokus untuk mengaktifkannya kembali.

Pemerintah berencana memutuskan operator pengganti Zarubezhneft untuk Blok Tuna pada bulan ini, dengan harapan mengatasi penundaan di sektor migas yang terkendala faktor geopolitik dan sanksi.

SKK Migas melaporkan peningkatan minat dari 25 perusahaan termasuk Chevron dan TotalEnergies untuk mengelola dan menjalankan eksplorasi di blok migas di Indonesia.

TotalEnergies, melalui Total E&P Indonesie, mengevaluasi peluang akuisisi 25% saham di blok migas Bobara, Papua Barat, mendukung upaya SKK Migas memperkuat iklim investasi Indonesia.

SKK Migas sedang mengkalkulasi total kebutuhan LNG untuk PGN dan PLN sampai 2025, dengan pasokan untuk semester pertama sudah terpenuhi.