Berita Terkini Asuransi Jiwasraya - Kabar Terbaru Hari ini

Kejaksaan Agung memulihkan aset barang rampasan negara dari PT Asuransi Jiwasraya (persero) senilai Rp 3,1 triliun dalam kurun Juni 2021 hingga Januari 2023.

Deputi Komisioner Humas dan Logistik Anto Prabowo mengatakan, seiring dibebaskannya seluruh putusan hukum tersebut, OJK akan menyambut kembali Fakhri untuk melanjutkan tugasnya di OJK.

Nasabah asuransi Jiwasraya yang tidak setuju pengalihan polis mendapat kesempatan satu bulan sejak 14 Desember 2021 untuk menyampaikan keberatan.

Selain kasus korupsi Asabri, Heru bersama Direktur Utama PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro, divonis hukuman seumur hidup dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya.

Heru Hidayat dinilai tak memiliki empati dan tak merasa bersalah pada dua kasus korupsi yang menjeratnya pada PT Asabri dan juga PT Jiwasraya.

Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan penghentian perdagangan atau suspensi saham Inti Agri Resources sejak 22 Januari 2020 atau sudah berjalan 22 bulan.

Berdasarkan data IFG, 1.499 polis korporasi, 15.175 polis bancassurance dan 155.606 polis ritel sudah memenuhi kriteria dan lengkap.

Kasus tindak pidana korupsi dinilai tidak hanya menimbulkan kerugian yang besar, tetapi juga berdampak luas kepada masyarakat.

Total nilai tunai anuitas perhitungan Jiwasraya pada Garuda Indonesia per 1 Mei 2021 tercatat sebesar Rp 612,06 miliar dari jumlah peserta sebanyak 2.816.

IFG Life menggarap pasar ekosistem BUMN, mulai dari korporasi, pegawai, serta pelanggan BUMN.

Salah satu nasabah Jiwasraya mengaku tidak memiliki pilihan selain ikut restrukturisasi. Dia terpaksa harus menerima karena opsi lain tidak memiliki kejelasan.

Sebelum ditunjuk menjadi Wadirut IFG, Hexana menjabat Direktur Utama Jiwasraya. Kini, jabatan tersebut diduduki Angger P. Yuwono, Direktur Teknik Jiwasraya.

Restrukturisasi Jiwasraya dinilai akan menekan pamor dan kepercayaan masyarakat terhadap industri dalam jangka pendek.

Masa penawaran restrukturisasi pemegang polis Asuransi Jiwasraya telah berakhir. Data terbaru per 31 Mei 2021 menunjukkan, sekitar 98% pemegang polis setuju untuk ikut restrukturisasi.

Sampai 30 Mei 2021, nasabah ritel yang setuju restrukturisasi Jiwasraya tercatat hanya 87%. Nasabah korporasi 96% , sedangkan nasabah produk saving plan 97%.