Berita Gas Industri Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak memberikan restu kepada PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk menaikan harga gas kepada sejumlah pelanggan komersial dan industri.

Kenaikan harga gas industri akan berdampak pada biaya produksi pabrikan makanan dan minuman.

Langkah PT Perusahaan Gas Negara atau PGN untuk menaikan harga gas komersil industri mulai 1 Oktober 2023 mendapat tanggapan negatif dari pelaku usaha.

Biaya produksi pupuk meningkat akibat kenaikan harga gas industri.

PT Perusahaan Gas Negara atau PGN berencana menaikkan harga gas industri mulai 1 Oktober 2023. Apa alasannya?

PGN menginformasikan kenaikan harga gas kepada sejumlah pelanggan komersial dan industri. Adapun harga gas di area Bogor dan Karawang menjadi US$ 11,89 per MMBtu dari sebelumnya US$ 9,16 per MMBtu.

Kementerian ESDM melakukan perubahan aturan harga gas bumi tertentu (HGBT) atau gas murah untuk industri. Berikut poin-poin perubahannya.

Menteri ESDM menyarankan agar MIND ID menyerap listrik PLN yang juga dengan harga industri, alih-alih meminta jatah gas murah yang penerimanya sudah diatur melalui Perpres.

Sebesar 68,66% dari total produksi gas nasional diserap untuk kebutuhan domestik, yang sebagian besar dilakukan oleh sektor industri dan pupuk.

MIND ID berharap dapat menikmati harga gas murah, listrik murah dan ketersediaan BBM untuk mendukung rencana ekspansi di masa depan.

Kebutuhan gas bumi PT Garam untuk memproduksi garam sebesar 350-1.470 mmBtu.

KPK tak semua kerugian negara akibat suatu kebijakan pemerintah, seperti kebijakan harga gas industri, masuk dalam tindak pidana korupsi.

Pemerintah akan tetap melanjutkan kebijakan harga gas industri US$ 6 per MMBtu untuk mendorong perekonomian meskipun berdampak turunnya penerimaan negara.

Kebijakan harga gas industri US$ 6 per MMBtu dinilai merugikan negara tak sebanding dengan efek pengganda yang dihasilkan pada industri yang menikmatinya.

Penerimaan negara dari sektor migas turun hingga US$ 1,2 miliar pada 2021 karena menjalankan kebijakan harga gas murah untuk industri.