Hacker Ryushi mengklaim dirinya memiliki data 400 juta akun Twitter, dibanderol Rp 3,1 miliar. Jika tidak ada yang membeli, dia akan memperbanyak salinannya dan dijual lebih murah.
Peretas (hacker) diramal menyasar akun media sosial dan situs website terkait politik, serta aplikasi pemerintah pada 2023 atau menjelang pilpres 2024. Kenapa?
Serangan digital terhadap Tempo dan Tirto.id yang terjadi sebelumnya telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya, namun tidak ada tindak lanjut. Ini yang membuat Narasi melaporkan peretasan ke Mabes Polri.
Pemuda asal Madiun yang sempat diamankan kepolisian mengakui menjual channel miliknya di Telegram kepada Bjorka seharga US$ 100 atau sekitar Rp 1,5 juta.
Pemerintah membentuk tim khusus untuk menangani kasus Bjorka. Selain harus menemukan sosoknya, tim mesti mengetahui bagaimana Bjorka meretas lembaga negara.