Pemerintah AS disebut akan kehabisan uang tunai untuk membayar semua tagihan-tagihannya paling cepat pada 1 Juni 2023. Presiden Joe Biden menggelar rapat darurat membahas kenaikan batas utang.
Risiko gagal bayar utang Amerika Serikat membayangi para investor domestik yang mengenggam US Treasury. Total kepemilikannya mencapai US$ 12,36 miliar per Februari 2023.
Amerika Serikat menghadapi ancaman gagal bayar utang jika senat tak menyepakati RUU kenaikan plafon yang diiringi pemangkasan anggaran seperti yang sudah disahkan DPR AS.
Total utang pemerintah AS per Februari 2023 telah mencapai US$ 31,5 triliun atau setara Rp 463 kuadriliun, sedangkan utang pemerintah Indonesia hingga akhir bulan lalu mencapai 7.879 triliun.
RUU yang disahkan DPR untuk menaikkan plafon utang AS jugamencakup pemotongan pengeluaran besar-besaran selama dekade berikutnya yang tidak disetujui Presiden Jow Biden dan Partai Demokrat.
Utang nasional Amerika Serikat naik signifikan karena negara melakukan pinjaman dalam jumlah besar saat pandemi Covid-19 melanda untuk membantu menopang perekonomian.
Amerika Serikat terhindar dari risiko government shutdown atau penutupan pemerintahan setelah senat meloloskan UU Pendanaan Pemerintah. Namun risiko gagal bayar utang masih belum selesai.
Menteri Keuangan AS dilaporkan meminta bantuan bos-bos perusahaan keuangan besar seperti JPMorgan, Citigroup, Wells Fargo, hingga Bank of America untuk keluar dari ancaman gagal bayar utang.