Berita LPG Terbaru dan Terkini Hari Ini - Katadata.co.id

Pertamina menyelesaikan proyek terminal LPG di Bima, NTB yang akan memperkuat distribusi energi di Indonesia Timur dan mendukung ketahanan energi nasional

Kementerian ESDM berencana mendirikan pabrik LPG baru dengan kapasitas 1,5-2 juta ton, guna mengoptimalkan sumber gas propana dan butana Indonesia sebagai respons terhadap tingginya impor LPG.

Indonesia memiliki potensi bahan baku LPG yang besar, yakni unsur propana (C30 dan butana (C4) sebanyak 1,8 juta ton yang tersebar di wilayah kerja migas di Indonesia.

Pertamina Patra Niaga mencatat, terdapat 53 juta NIK yang telah mendaftar subsidi tepat LPG 3 kg.

“Artinya, untuk LPG masih berlaku seperti sekarang, karena subsidi ini berkaitan dengan usaha mikro, kecil, dan menengah, serta konsumsi rumah tangga,” kata Menteri ESDM Bahlil Lahadalia.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut, ada potensi 2 juta metrik ton gas bumi yang dapat dikonversi menjadi gas bumi.

Potensi gas ini bisa menjadi solusi defisit LPG di Indonesia. Mayoritas kebutuhan LPG saat ini dipenuhi dari impor.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia menyebut, proyek diharapkan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap Liquified Petroleum Gas atau LPG.

Prabowo berencana mengganti subsidi BBM, LPG, dan listrik dengan BLT yang ditujukan untuk memperbaiki penyaluran bantuan kepada masyarakat miskin, menurut Ketua Dewan Pakar TKN, guna menghemat anggara

Pada 2023, Indonesia mengimpor sekitar 6 juta metrik ton LPG atau elpiji untuk mencukupi kebutuhan nasional. Kebutuhan domestik mencapai 8 juta metrik ton elpiji.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelasakan alasan mengurangi subsidi energi karena ada perubahan asumsi kurs rupiah pada RAPBN 2025.

Pemerintah menerbitkan Perpres No.96/2024 tentang cadangan penyangga energi (CPE) untuk menjamin ketahanan energi nasional, mengatasi krisis energi dan darurat energi.

PT Pertamina Energy Terminal melaporkan bahwa pembangunan liquified petroleum gas (LPG) terminal refrigerated di Tuban Jawa Timur telah memasuki tahap kedua.

SKK Migas menekankan bahwa Indonesia memiliki 15 lapangan migas dengan potensi LPG tinggi, mencakup dua lapangan utama di Kalimantan Timur dan Senoro.

SKK Migas melaporkan ada potensi tambahan produksi LPG hingga 1 juta ton per tahun dari lapangan-lapangan yang ada.