Lebih 140.000 Mobil Daftar MyPertamina, Uji Coba Diperluas ke Jakarta

ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra/rwa.
Petugas menunjukkan cara mendaftar di website sebelum membeli BBM bersubsidi di SPBU Kota Padangpanjang, Sumatera Barat, Jumat (1/7/2022).
19/7/2022, 13.51 WIB

Pertamina mencatat lebih dari 140.000 kendaraan telah mendaftar melalui aplikasi MyPertamina, laman internet subsiditepat.mypertamina.id, atau langsung di SPBU untuk memperoleh akses untuk membeli BBM bersubsidi Pertalite dan solar sejak pendaftaran dibuka pada 1 Juli.

"Sampai kemarin sudah diatas 140 ribu (pendaftar)," kata Sektetaris Perusahaan Pertamina Parta Niaga, Irto Ginting kepada Katadata.co.id, Selasa (19/7).

Mengutip laman subsiditepat.mypertamina.id Pertamina memperluas cakupan daerah pendaftaran ke 50 kota/kabupaten yang tersebar di 27 provinsi. Sejumlah kota metropolitan seperti Jakarta Timur dan Kota Tengarang masuk dalam daftar tersebut.

Saat ini, pendaftaran masih dibuka bagi konsumen yang ingin mendaftarkan kendaraannya sebagai penerima BBM subsidi. Selain melalui laman subsiditepat.mypertamina.id secara langsung, pendaftaran juga dapat diakses melalui aplikasi MyPertamina.

Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, mengatakan distribusi BBM bersubsidi Pertalite dan Solar hanya akan berlaku pada jenis kendaraan yang sesuai dan telah terdaftar di aplikasi MyPertmina.

Nicke menjelaskan, kendaraan-kendaraan yang lolos verfikasi MyPertamina akan memperoleh QR Code yang akan menjadi syarat bagi konsomen untuk membeli BBM bersubsidi. Adapun QR Code tersebut harus diperlihatkan kepada petugas SPBU "Karena subsidi ini melekat pada kendaraan," kata Nicke beberapa waktu lalu.

Menurut Nicke, QR Code tersebut dapat dicetak di kertas, dilaminating dan ditempel di kendaraan para konsumen untuk mempermudah transaksi di SPBU tanpa harus memiliki ponsel pintar atau smartphone.

Langkah tersebut sekaligus menjawab keluhan dari sejumlah pihak yang menilai penggunaan MyPertamina bertentangan dengan aturan larangan membawa ponsel di SPBU. "Jadi tidak harus menggunakan gawai atau aplikasi MyPertamina saat membeli BBM bersubsidi,” sambung Nicke.

Sejak 1 Juli lalu, Pertamina mendorong masyarakat untuk mendaftarkan kendaraannya sebagai tahap awal untuk mendapatkan BBM Subsidi Solar atau Pertalite. Ujicoba awal program akan dilakukan di lima provinsi, yakni Sumatra Barat, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Jawa Barat, dan DI Yogyakarta.

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka upaya memastikan BBM Subsidi yang disalurkan Pertamina lebih tepat sasaran. Setelah tahap pendaftaran, pembatasan akan dilakukan setelah terbitnya revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Nantinya, sesuai peraturan tersebut Pertamina dapat melakukan pengelompokan kendaraan yang berhak menerima BBM subsidi."Dalam implementasi pembatasan nanti, bagi kendaraan yang telah terdaftar dan dibuktikan dengan QR Code dapat membeli Pertalite atau Solar Subsidi. QR Code inilah sebagai dasar," kata Nicke.

Anggota Komite BPH Migas, Saleh Abdurrahman mengatakan nantinya mobil dengan kapasitas mesin di atas 2.000 cc dan sepeda motor di atas 250 cc tidak boleh membeli Pertalite.

"(Larangan komsumsi BBM bersubsidi) kalau untuk mobil berdasarkan hasil kajian, saat ini yang cc-nya di atas 2.000 dan motor di atas 250 cc. Dan ini masih draf ya," kata Saleh kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu, Kamis (7/7).

Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu