Apa Sih Penyebab Anemia?
Seperti yang Anda tahu, darah memiliki peranan yang sangat penting bagi fungsi organ tubuh. Hal itu disebabkan oleh darah yang memiliki tugas mengantarkan oksigen, nutrisi hingga vitamin ke seluruh tubuh, fungsi tersebut adalah tugas hemoglobin.
Ketika produksi hemoglobin tidak berjalan dengan baik, akan sangat menghambat penyaluran oksigen, nutrisi dan vitamin ke seluruh tubuh. Kekurangan hemoglobin disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi. Jika zat besi rendah, maka hemoglobin juga ikut turun. Hal tersebut yang bisa menjadi pemicu munculnya penyakit anemia.
Adapun jenis zat besi yang berasal dari makanan yang Anda konsumsi, yaitu:
Heme : Zat besi jenis ini berasal dari hemoglobin. Biasanya terdapat dalam makanan hewani, seperti ikan, daging merah dan daging unggas.
Non heme : Bentuk zat besi ini banyak ditemukan dalam makanan yang berasal dari nabati, seperti sayuran hijau, umbi, kacang-kacangan, buah-buahan kering dan biji-bijian.
Pilihan Makanan Penambah Darah Rendah
Kekurangan darah di dalam tubuh ternyata bisa diatasi dengan mengonsumsi beberapa makanan sehat. Ada beberapa jenis makanan penambah darah yang bisa menjadi pilihan untuk meningkatkan zat besi di dalam tubuh.
Makanan-makanan berikut ini bisa ditemukan dengan mudah dan relatif aman untuk dikonsumsi. Mengutip dari berbagai sumber laman kesehatan seperti halodoc.com, alodokter.com, dan gooddoctor.com, berikut daftar makanan untuk penambah darah.
1. Daging Merah
Pilihan makanan penambah darah yang pertama yaitu daging merah seperti daging sapi, kambing dan jenis daging merah lainnya. Makanan tersebut memiliki kandungan zat besi sebanyak 2,7 miligram (mg) per 100 gram daging merah. Jumlah tersebut bisa mencukupi kebutuhan zat besi harian sekitar 15%.
2. Daging Unggas
Jenis daging unggas yang bisa meningkatkan zat besi yaitu daging ayam, daging bebek, atau jenis unggas lainnya. Setiap 100 gram daging unggas bisa memenuhi kebutuhan zat besi sekitar 13%.
3. Jeroan
Jeroan seperti hati, jantung, dan otak ternyata bisa menjadi pilihan makanan penambah darah. Setiap 100 gram hati sapi mengandung zat besi sekitar 6,5 mg dan bisa memenuhi kebutuhan zat besi sekitar 36%. Hati ayam memiliki kandungan zat besi sekitar 15,6 mg per 100 gram. Meskipun demikian, konsumsi jeroan tidak boleh berlebihan, karena bisa menyebabkan gangguan kesehatan lain.
4. Makanan laut
Seafood atau makanan yang berasal dari laut terutama kerang dan tiram ternyata memiliki kandungan zat besi cukup tinggi. Kerang sebanyak 100 gram diketahui memiliki kandungan zat besi sekitar 28 mg. Namun, kandungan zat besi dalam kerang sangat beragam, tergantung jenis kerangnya.
5. Sereal
Makanan sehat satu ini memiliki kandungan zat besi yang baik untuk mencegah anemia. Tidak hanya itu, sereal juga memiliki kandungan gizi seperti protein dan karbohidrat yang baik bagi kesehatan. Namun, saat mengonsumsi sereal sebagai penambah darah, pastikan tanpa gula tambahan. Hal tersebut untuk menghindari risiko gangguan kesehatan lain seperti diabetes.
6. Sayuran Hijau
Sayuran berwarna hijau seperti bayam dan brokoli diketahui memiliki kandungan zat besi yang cukup tinggi. Sayuran hijau ini juga bisa menjadi pilihan makanan penambah darah untuk ibu hamil. Kandungan vitamin C yang ada di dalam sayuran hijau juga baik untuk kesehatan tubuh.
7. Kacang dan Biji-bijian
Jenis kacang dan biji-bijian seperti kacang mete, kedelai, biji labu, dan biji bunga matahari diketahui memiliki kandungan zat besi cukup tinggi. Selain itu, kacang dan biji-bijian tersebut memiliki kandungan kalsium yang baik untuk kesehatan.
8. Tahu
Makanan yang terbuat dari kedelai ini bisa menjadi pilihan makanan untuk mencegah anemia. Di dalam 129 gram tahu diketahui memiliki kandungan zat besi 2,4 mg dan bisa mencukupi kebutuhan zat besi harian sekitar 19%. Tahu memiliki harga yang murah ini bisa diolah menjadi beragam makanan yang lezat dan bergizi.
9. Cokelat Hitam
Cokelat hitam atau dark chocolate selain rasany manis, juga mengandung zat besi cukup tinggi. Dalam satu ons dark chocolate terdapat sekitar 3,4 gram zat besi. Selain itu, cokelat hitam juga mengandung mineral lain seperti tembaga, magnesium, dan antioksidan yang baik untuk tubuh.
10. Buah Semangka
Buah segar dan mengandung banyak air ini memiliki khasiat untuk menambah darah. Buah semangka yang kaya air ini juga sangat baik bagi tubuh terutama untuk menjaga tubuh agar tidak dehidrasi.
11. Telur Ayam
Telur merupakan makanan sehat yang mengandung banyak gizi dengan kandungan vitamin A. Untuk itu, telur ayam bisa membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Selain itu, telur juga mengandung protein yang baik untuk kesehatan.
12. Buah Kering
Buah kering seperti anggur dan kismis bisa menjadi alternatif makanan yang menambah darah. Hal tersebut karena buah kering memiliki kandungan zat besi cukup tinggi.
13. Buah Murbei
Meskipun kurang familiar, buah murbei ternyata bisa menjadi pilihan makanan penambah darah. Dalam 100 gram murbei terdapat kandungan zat besi sekitar 1,85 mg. Murbei juga memiliki beragam nutrisi dan mineral baik bagi kesehatan, seperti menjaga kesehatan mata, sirkulasi darah, hingga meningkatkan daya tahan tubuh.
14. Buah Pisang
Buah berwarna kuning dengan cita rasa dan tekstur khas ini memiliki kandungan zat besi cukup tinggi. Kandungan nutrisi dalam pisang bisa membantu tubuh menghasilkan sel darah merah secara optimal.
15. Buah Alpukat
Alpukat merupakan buah kaya nutrisi, dengan rasa dan tekstur yang unik menjadi daya tarik tersendiri. Alpukat memiliki kandungan vitamin E dan berperan melindungi sel darah merah.
16. Buah Persik Kering
Buah selanjutnya yang bisa menambah zat besi dalam tubuh yakni buah persik kering. Persik kering bisa menjadi camilan sehat baik dikonsumsi langsung ataupun dicampur terlebih dahulu dengan yoghurt.
17. Ubi Merah
Ubi merah yang biasa dijumpai di pasar selain mengenyangkan juga memiliki kandungan baik untuk menambah darah. Ubi bisa mengaktifkan sel darah merah dan menambah suplai oksigen di dalam darah. Selain itu, ubi merah juga memiliki kandungan kalium yang cukup tinggi sehingga bisa membuat tekanan darah tetap stabil.
Risiko Kekurangan Darah
Mungkin masih banyak diantara kita yang belum mengetahui risiko kekurangan darah. Mengutip dari laman halodoc.com, ada beberapa risiko jika tubuh mengalami kekurangan darah. Berikut penjelasannya.
1. Pembengkakan pada otot
Risiko pertama yaitu bisa menyebabkan pembengkakan pada bagian tubuh tertentu. Pembengkakan juga bisa terjadi pada otot lidah. Hal tersebut menyebabkan lidah menjadi sakit dan menyulitkan saat makan. Selain itu, kekurangan darah bisa menyebabkan bibir menjadi kering dan retak, sekaligus menimbulkan rasa tidak nyaman namun juga menggangu penampilan.
2. Rambut rontok
Kurang darah juga bisa menyebabkan rambut rontok. Kekurangan zat besi membuat oksigen ke folikel rambut berkurang dan menyebabkan rambut berhenti tumbuh, serta kulit kepala kering. Namun, ketika zat besi terpenuhi rambut akan tumbuh dengan baik kembali.
3. Mudah mengalami infeksi
Penyintas anemia diketahui lebih mudah mengalami infeksi. Hal ini dikarenakan oksigen yang menuju ke organ limpa dan kelenjar getah bening menjadi berkurang. Padahal limpa dan kelenjar getah bening merupakan organ dengan kemampuan melawan infeksi.
4. Gangguan pada kaki
Salah satu alasan mengonsumsi makanan penambah darah bagi penderita anemia yakni mencegah adanya gangguan pada kaki. Kondisi ini dikenal dengan istilah sindrom restless leg atau kaki menjadi gelisah. Ketika sindrom ini muncul, maka kaki akan merasakan adanya getaran dan dorongan terus menerus yang menyebabkan kaki seperti sedang gelisah.
Gejala Anemia
Untuk mengetahui apakah tubuh kekurangan darah atau tidak sebenarnya bisa diketahui dengan gejala yang sering muncul. Mengutip dari gooddoctor.com, ada beberapa gejala anemia.
- Mudah lelah
- Kulit pucat
- Sesak napas
- Sakit kepala
- Paltipasi jantung
- Kulit kering dan kerusakan pada rambut
- Muncul masalah pada mulut
- Kuku menjadi rapuh
- Mudah kesemutan
- Terjadi perubahan suasana hati
Apabila 10 gejala tersebut Anda rasakan dalam waktu yang cukup lama, maka sangat disarankan untuk segera memeriksakan diri ke dokter. Beberapa makanan penambah darah di atas bisa menjadi upaya pencegahan. Namun menerapkan pola hidup yang sehat seperti istirahat cukup, olahraga, mengelola stres, dan lain sebagainya juga bisa menjadi cara mencegah anemia.